3. Tidak tahu di mana letak kesalahannya
Meski sedih dan menyesal, Kuat mengaku belum tahu di mana letak kesalahannya. Awalnya hakim menanyakan apakah dirinya merasa bersalah dalam kasus ini.
"Kalau bersalah, saya belum (tahu) yang pastinya dimana," kata Kuat.
Jaksa sebelumnya mendakwa Kuat ikut melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J. Kuat dianggap terlibat pembunuhan bersama Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
4. Menangis saat ditelepon Ferdy Sambo
Kuat pernah menangis saat dihubungi Ferdy Sambo. Pasalnya Sambo menanyakan kesiapan Kuat untuk dipenjara terkait kasus pembunuhan Brigadir J. Cerita itu diungkapkan Kuat saat sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (9/1/2023).
Kuat mengisahkan saat dirinya menyambangi Bareskrim Polri usai pembunuhan. Dia datang untuk menjalani pemeriksaan lanjutan terkait pembunuhan itu.
Saat diperiksa penyidik, Kuat masih membeberkan kronologi penembakan Brigadir J versi Sambo. Akan tetapi, di tengah pemeriksaan itu Sambo menghubungi Kuat melalui sambungan telepon penyidik.
"Pak FS telepon penyidik saya. Kata dia 'Wat, ini bapak mau ngomong.' Terus Bapak ngomong ke saya, 'Sudah Wat, ceritain saja semuanya, bohong mulu, capek Wat. Sudah ceritain semuanya. Kamu siap ya Wat?' Siap apa pak? 'Siap di penjara'. Kata bapak begitu, saya nangis saat itu," kata Kuat.
Demikianlah pengakuan mengejutkan Kuat Ma'ruf dalam peristiwa kasus pembunuhan Brigadir J.
Artikel ini telah tayang di iNews dengan judul " 4 Pengakuan Mengejutkan Kuat Ma'ruf, Nomor 2 Nangis saat Ditelepon Ferdy Sambo "
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait