Heboh! Ilmuwan AS Ciptakan Makhluk Campuran Antara Manusia dan Monyet

Muhaimin
Monyet-monyet yang jadi objek penelitian di laboratorium di China. Para ilmuwan AS menghasilkan makhluk campuran manusia-monyet yang menuai kritik soal etika. Foto/REUTERS

Belmonte menyatakan bahwa pekerjaan mereka telah memenuhi pedoman etika dan hukum saat ini. "Sama pentingnya bagi kesehatan dan penelitian seperti yang kami pikirkan tentang hasil ini, cara kami melakukan pekerjaan ini, dengan perhatian penuh pada pertimbangan etika dan dengan berkoordinasi erat dengan regulator, sama pentingnya," ujarnya.

"Pada akhirnya, kami melakukan studi ini untuk memahami dan meningkatkan kesehatan manusia."

Mengomentari penelitian tersebut, Dr Anna Smajdor, dosen dan peneliti dalam etika biomedis di Norwich Medical School, University of East Anglia, mengatakan: "Terobosan ini memperkuat fakta yang semakin tak terhindarkan: kategori biologis tidak tetap—kategori tersebut berubah-ubah."

"Ini menimbulkan tantangan etika dan hukum yang signifikan," ujarnya. "Para ilmuwan di balik penelitian ini menyatakan bahwa embrio chimeric ini menawarkan peluang baru, karena 'kami tidak dapat melakukan jenis eksperimen tertentu pada manusia'," imbuh dia.

"Tapi apakah embrio ini adalah manusia atau bukan, masih dipertanyakan."

Profesor Julian Savulescu, direktur Oxford Uehiro Center for Practical Ethics dan co-director dari Wellcome Center for Ethics and Humanities, University of Oxford, mengatakan: "Penelitian ini membuka kotak pandora untuk chimera manusia-bukan manusia."

"Embrio-embrio ini dihancurkan pada 20 hari perkembangannya tetapi hanya masalah waktu sebelum chimera manusia-bukan manusia berhasil berkembang, mungkin sebagai sumber organ bagi manusia. Itulah salah satu tujuan jangka panjang penelitian ini," katanya.

"Pertanyaan etika kuncinya adalah: apa status moral makhluk-makhluk baru ini? Sebelum eksperimen apa pun dilakukan pada chimera yang lahir hidup, atau organ mereka diekstraksi, penting agar kapasitas mental dan kehidupan mereka dinilai dengan benar."

Sarah Norcross, direktur Progress Educational Trust, mengatakan bahwa sementara "kemajuan substansial" sedang dibuat dalam penelitian embrio dan sel induk, yang dapat membawa manfaat yang sama substansial, terdapat kebutuhan yang jelas untuk diskusi publik dan debat tentang tantangan etika dan peraturan diangkat.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com dengan judul "Bikin Geger, Ilmuwan AS Ciptakan Makhluk Campuran Manusia-Monyet"

Editor : Asep Juhariyono

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network