JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id - Ada 10 ilmuwan yang meninggal karena penemuannya. Demi menguji kebenaran teori atau penemuan mereka, para ilmuwan ini sering kali harus melakukan berbagai percobaan. Bahkan terkadang mereka harus mengujinya sendiri.
Tetapi, tidak semua ilmuwan sukses dalam usahanya tersebut. Ternyata, akibat penemuan mereka sendiri ada beberapa ilmuwan yang harus kehilangan nyawa nya.
Lantas, siapa saja ilmuwan yang meninggal karena penemuannya? Berikut artikelnya yang dirangkum dari berbagai sumber.
Ilmuwan yang Meninggal Karena Penemuannya
1. Michael Dacre
Pada tanggal 16 Agustus 2009, pendiri jetpod, Michael Dacre, sedang melakukan uji terbang pertama dari ciptaannya sendiri. Pada percobaan take-off keempat, taksi udara tersebut mengalami hambatan dan jatuh, yang mengakibatkan kematian Michael Dacre.
2. Valerian Abakovsky
Valerian Abakovsky dilahirkan pada tanggal 5 Oktober 1895 di Riga, Uni Soviet (sekarang Belarus). Ia terkenal sebagai penemu Aerowagon, suatu jenis mobil rel berkecepatan tinggi yang dilengkapi dengan mesin pesawat terbang.
Aerowagon awalnya dirancang untuk mengangkut pasukan Tentara Merah Soviet. Pada tanggal 24 Juli 1921, enam pejabat, termasuk Abakovsky, tewas dalam perjalanan pulang dari Tula ke Moskow ketika aerowagon yang mereka naiki keluar dari rel dengan kecepatan tinggi.
3. Marie Curie
Pada awal abad ke-20, radium dianggap lebih berharga daripada emas atau platinum. Radium, atau radon yang dicampur dengan air, diyakini memiliki keajaiban untuk meningkatkan umur manusia.
Marie Curie, seorang ilmuwan, bersama suaminya Pierre, menemukan radium. Curie mencatat sejarah sebagai individu pertama yang memperoleh dua penghargaan Nobel di bidang fisika dan kimia.
Curie dan suaminya melakukan penelitian tentang terapi radiasi. Paparan radiasi yang terus-menerus menyebabkan Curie menderita leukemia dan akhirnya meninggal pada tahun 1934.
4. Max Valier
Max Valier dikenal sebagai pelopor mobil roket di dunia, yang menjadi awal dari Formula Satu (F1). Pada tanggal 25 Januari 1930, ia melakukan uji coba pertama dengan roket berbahan bakar cair.
Hasilnya cukup baik, meskipun belum sempurna. Valier kembali melakukan eksperimen dengan Valier-Heylandt Rak 7, sebuah mobil roket yang menggunakan bahan bakar cair pada 19 April 1930.
Sebulan kemudian, pada tanggal 17 Mei 1930, Valier melakukan uji coba kembali, kali ini dengan bahan bakar alkohol. Sayangnya, mobil roket meledak dan sang pionir tewas seketika.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait