Antisipasi Seringnya Terjadi Bencana, Ciamis Segera Gelar Latgab Tanggap Darurat Kebencanaan
![header img](https://img.inews.co.id/media/600/files/networks/2025/02/11/edccb_latgab.jpg)
Tahap tanggap darurat katanya sangat menentukan penanganan suatu bencana. Tanggap darurat yang tidak tepat bisa menimbulkan bencana susulan, bencana sosial misalnya maupun timbulnya permasalahan kesehayan.
"Apa yang dilakukan PMI dan Pramuka hari ini perlu diapresiasi. Dalam rangka mempersiapkan relawan tanggap bencana dan siap mengedukasi masyarakat, " ungkapnya.
Sementara itu Ketua PMI Ciamis yang juga mantan Ketua Kwarcab Ciamis, Drs H Iing Syam Arifin, pelatihan yang digelar PMI dan Pramuka selama dua hari tersebut untuk mempersiapkan relawan yang paham dan mahir tentang mitigasi bencana.
Serta juga siap melakukan edukasi kepada masyarakat tentang ancaman dan potensi bencana di lingkungan masing-masing.
"Setelah mengikuti pelatihan ini para relawan akan kembali ke kecamatan masing-masing. Siap bergabung dengan relawan yang sudah ada di tiap kecamatan. Melakukan upaya-upaya tanggap darurat," ujar H Iing Syam Arifin yang juga mantan Bupati Ciamis tersebut.
Drs H Soekiman selaku ketua panitia kegiatan menyebutkan Pelatihan Tanggap Darurat Bencana yang digelar PMI berkolaborasi dengan Pramuka ini diikuti 81 peserta 27 kecamatan. Masing-masing kecamatan mengirim 2 relawan PMI dan 1 orang relawan pramuka tingkat Kwaran.
Pelatihan berlangsung selama 2 hari, Selasa-Rabu (11-12/2/2025) dengan materi hari pertama teori dan hari kedua praktek/simulasi. Pematerinya diantaranya Ketua DPRD Ciamis yang juga Ketua Dewan Kehormatan PMI Ciamis, H Nanang Permana MH, serta anggota Dewan Kehormatan PMI Ciamis H Engkus Sutisna ST MT yang juga mantan Pj Bupati Ciamis. Berikut instruktur rescuer senior dari BPBD Ciamis dan PMI Ciamis.
Berbagai materi yang diperoleh dari dua hari pelatihan tersebut menyangkut teori dan praktek lapangan mitigasi bencana, evakuasi kedaruratan, pengenalan alat tanggap bencana, shelter, dapur umum. Serta edukasi masyarakat guna mengurasi resiko bencana.
"Bencana tak pernah diketahui kapan datangnya. Tapi masyarakat perlu diedukasi sehingga ada kesiapsiagaan bila terjadi bencana.Sehingga resiko bencana dan jatuhnya korban bisa diminimalisir," ujar HM Soekiman yang juga mantan Kabag Kesra Pemkab Ciamis dan pensiunan Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Ciamis.
Editor : Asep Juhariyono