get app
inews
Aa Text
Read Next : Timnas Indonesia vs Timnas Korsel Piala Asia U-23 2024, Bacawalkot Banjar Atet Handiyana Gelar Nobar

Viral! Banjar Disebut Sebagai Kota Termiskin di Jawa Barat, Ini Faktanya

Rabu, 11 September 2024 | 18:37 WIB
header img
Banjar disebut sebagai kota termiskin di Jawa Barat. Foto: Tangkapan Layar

BANJAR, iNewsCiamisRaya.id – Informasi Kota Banjar menjadi daerah termiskin di Jawa Barat ramai dibicarakan publik. Kabar tersebut juga beredar di berbagai platform media sosial dalam sebuah video.

Dalam video yang beredar dicantumkan narasi bahwa Kota Banjar adalah daerah termiskin di Jawa Barat. Mulanya narasi video itu menyinggung tentang ekonomi di Provinsi Jawa Barat.

Disebutkan, meski perekonomian di Jawa Barat terbesar di Indonesia, namun pada kenyataanya tidak semua wilayah memiliki kemajuan dan ekonomi yang merata, salah satunya Kota Banjar.

Video itu menyebutkan bahwa Kota Banjar merupakan salah satu kabupaten/kota dengan peringkat termiskin di Jawa Barat. Kemiskinan yang terjadi di daerah dengan luas 131 km2 ini menempati peringkat pertama.

Kondisi tersebut disebutkan dari penilaian rendahnya produk domestik regional bruto (PDRB) yang terbentuk pada tahun 2024. PDRB Kota Banjar sendiri di tahun ini sebesar Rp3.679,08 miliar.

BPS Kota Banjar Sebut Informasi itu Tidak Relevan

Mendapat kabar tersebut, Statistisi Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar, Irma Setiawati menampik kabar yang menyebutkan Banjar sebagai Kota termiskin di Jawa Barat.

Menurutnya, informasi tersebut tak relevan karena angka kemiskinan itu tidak bisa ditentukan dengan PDRB. Irma menjelaskan bahwa produk domestik regional bruto adalah jumlah nilai tambah dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah dalam jangka waktu tertentu.

Irma menyebutkan bahwa perangkat data ekonomi salah satunya adalah PDRB, dan itu dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kinerja pembangunan ekonomi pada suatu daerah atau wilayah.

Kemudian, PDRB dapat dihitung berdasarkan pendekatan produksi, pendapatan, dan pengeluaran. Produk domestik regional bruto atas dasar harga konstan dapat digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya.

"Jadi kalau dilihat dari angka PDRB saja itu tidak relevan dijadikan penentu angka kemiskinan suatu daerah. Karena sumber data dan metodologi serta tujuannya juga berbeda," kata Irma, Selasa (10/9/2024).

Berdasarkan data BPS Kota Banjar, PDRB yang terbentuk di tahun 2023 berdasarkan harga yang berlaku yaitu sebesar Rp5.246, 65 miliar dengan pertumbuhan ekonomi 4,63 persen.

Sementara, PDRB yang terbentuk dilihat dari harga konstan pada tahun 2023 sebesar Rp Rp3.679,08 miliar. Irma mengatakan perekonomian di Banjar sendiri dilihat dari data tersebut merupakan perekonomian yang terkecil di Provinsi Jawa Barat.

“Mengenai data, baru sampai tahun 2023, kalau tahun 2024 kan masih berjalan," kata dia.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut