Adalah Mang Ikin (60) yang mengetahui pertama kali mengetahui keberadaan bayi tersebut. Sabtu (27/7/2024) dinihari tersebut, Mang Ikin terbangun dari tidurnya karena mendengar suara tangis bayi dari arah gubuk di samping rumahnya.
Ketika Mang Ikin menuju arah suara tangisan tersebut, ternyata memang suara tangisan bayi. Bayi yang disimpan diletakkan di atas lantai bambu di saung di samping rumahnya. Tubuh bayi tersebut dibalut kain samping batik warna kuning. Mengetahui keberadaan bayi tersebut, Mang Ikin memberitahu istrinya, Nonoh (47).
Kemudian Ibu Nonoh membersihkan bayi tersebut karena masih ada bercak darah dan tali ari-ari. Lantas kain samping yang membalut tubuh bayi itu diganti dengan pakaian bayi seadanya.
Menyusul hebohnya kasus penemuan bayi tersebut, warga dan petugas pun berdatangan ke lokasi. Sabtu (27/7/2024) pagi, sang bayi dievakuasi ke Puskesmas Payungsari Panumbangan oleh petugas kepolisian, dan petugas medis dari Puskesmas Payungsari. Bayi pun sempat dirawat di Puskesmas Payungsari, dan banyak warga yang datang ke puskesmas dan menyatakan berminat untuk mengadopsi bayi.
Semula ada rencana bayinya akan dititipkan di Balai Penitipan Bayi dan Anak Kemensos di Bandung. “Bayinya tidak jadi dibawa ke Bandung. Sekarang untuk sementara dirawat di RSUD Ciamis. Untuk selanjutnya masih menunggu keputusan Unit PPA Polres Ciamis dan Dinsos Ciamis,” ujar Nanang Mulyana, Ketua FKDM Panumbangan kepada iNewsCiamisRaya.id, Kamis (1/8/2024).
Editor : Asep Juhariyono