Sebagai seorang pengusaha muda yang bergerak di bidang Alat Utama Sistem Pertahanan, Atet berharap bahwa solusi yang diambil oleh pemerintah saat ini tidak akan merugikan siapapun, baik pemerintah maupun para ASN di Kota Banjar.
"Saya tidak dapat memberikan komentar lebih lanjut karena saya tidak mengetahui secara detail mengenai defisit anggaran saat ini dan alasan di balik keputusan untuk memotong 20 hingga 50 persen TPP," kata Atet
Namun, Atet berharap agar pemotongan TPP ASN ini dapat dihindari. "Saya yakin bahwa Pemerintah Kota Banjar memiliki solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini tanpa harus melakukan pemotongan tersebut," imbuhnya.
Dengan demikian, penting bagi para calon pemimpin di Kota Banjar untuk belajar dari kejadian ini serta memastikan bahwa keuangan daerah dikelola dengan baik agar tidak terjadi defisit anggaran yang dapat merugikan berbagai pihak.
"Semua pihak harus bekerja sama untuk mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan keberlangsungan pembangunan di Kota Banjar," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono