Pilkada 2024, 3 Kader PDIP Berebut Rekomendasi Bakal Calon Wali Kota Banjar

"Saya dulu punya KTA keanggotaan kader PDIP tahun 1999 dan menjadi historis struggle PDIP di Banjar," katanya.

"Untuk itu saya tentu harus terus menjaga dan memelihara nilai-nilai Marhaenisme, Soekarnoisme di Banjar dengan penuh harapan bahwa PDIP disini bisa mengambil peran yang signifikan," kata dia.

Sulyanati mengatakan PDIP saat ini dinilai telah berhasil mengelola partai politiknya untuk berperan di Kota Banjar dan dapat dipercaya oleh masyarakat.

"Sehingga dengan kondisi seperti itu saya yakin dan optimis PDIP ke depan akan kembali mengambil peran di pemerintahan serta masih mendapat kepercayaan dari masyarakat Kota Banjar," terangnya.

Penjaringan Pendaftaran Bacawalkot Ditutup 20 April 2024

Sekretaris Tim Penjaringan Bacawalkot dari PDI Perjuangan Kota Banjar, Asep Hidayat mengatakan bahwa hari ini sudah ada tiga tokoh yang mendaftar dan mengambil formulir pendaftaran Bacawalkot dari PDIP.

"Di akhir pendaftaran ini sudah ada tiga tokoh yang menyerahkan dan mengambil formulir Bacawalkot dari PDIP," katanya.

Ketiga tokoh itu adalah Nana Suryana, Ahmad Dimyati dan Sulyanati. Kemudian nanti siang sudah ada komunikasi dari satu tokoh lagi yang akan datang.

Namun dari tokoh-tokoh tersebut baru satu orang yang sudah menyerahkan atau mendaftarkan formulirnya yaitu Nana Suryana.

"Untuk yang mengembalikan baru pak Nana saja. Pak Ahmad Dimyati, Sulyanati dan nanti pak Atet baru mengambil formulir saja, penentuan dia benar daftar atau tidak mendaftar bagaimana mereka. Kalau mengembalikan berarti mereka benar daftar," kata Asep.

Penjaringan pendaftaran Bacawalkot dan Wakil Bacawalkot ini dibuka secara bertahap mulai dari tingkat DPC, DPD dan DPP PDI Perjuangan.

"Sejak 1 hingga 20 April 2024 besok dibuka di tingkat DPC lalu nanti ke DPD dan terakhir di DPP. Lalu nanti tahap fit and proper test.

"Setelah itu baru akan diputuskan oleh DPP siapa yang akan diusung oleh PDIP untuk maju sebagai Calon Wali Kota Banjar di Pilkada 2024-2029," ujar dia.

Editor : Asep Juhariyono