get app
inews
Aa Text
Read Next : Timnas Indonesia vs Timnas Korsel Piala Asia U-23 2024, Bacawalkot Banjar Atet Handiyana Gelar Nobar

THR Ratusan Buruh Tak Dibayar, Direktur PT MJL Banjar Patroman: Saya Mau Kasih Surprise

Minggu, 07 April 2024 | 12:25 WIB
header img
THR ratusan buruh tak dibayar, Direktur PT MJL Banjar Patroman: Saya mau kasih surprise. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Martin

BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Direktur PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman, Ahmad Jaelani buka suara terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan para buruh di perusahaannya.

Diberitakan sebelumnya ratusan karyawan atau buruh gelar unjuk rasa ke PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman, Kota Banjar, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2024).

Aksi dilakukan mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 23.25 WIB di halaman kantor PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman di Jalan Banjar-Pangandaran, Kota Banjar.

Merek melakukan aksi tersebut karena pihak dari perusahaan tak kunjung membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) kepada para buruh yang bekerja disana.

Menanggapi hal tersebut, Ahmad Jaelani mengatakan bahwa persoalan tersebut terjadi karena miskomunikasi antara dirinya bersama para buruh.

Ia menerangkan bahwa dirinya berencana memberikan kejutan kepada para buruh yang bekerja dibawah naungan PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman.

Namun, para buruh dikatakan Jaelani tidak bisa sabar dan terlalu antusias untuk segera mendapatkan THR lebaran 2024 ini.

"Saya kan ini lagi di orang tua saya, di Garut. Soal temen-temen buruh itu tadinya kan saya mau kasih surprise ke mereka, tapi mereka malah demo sampai malam, dan akhirnya dicairkan seadanya," kata Ahmad Jaelani saat dihubungi iNewsCiamisRaya.id via telpon, Minggu (7/4/2024).

Uang ketupat atau THR para buruh dibayar telat karena dirinya sedang berupaya untuk memberikan tunjangan hari raya dengan jumlah maksimal.

"Saya mau kasih mereka surprise agar THR nya maksimal, nah uangnya sedang saya putarkan dulu di bisnis lain bersama teman saya. Tadinya temen saya janji mau ngasih uang itu Sabtu (6/4) pagi tapi ternyata saat saya tunggu ada pergeseran dulu dan mau dibayar hari ini," kata dia.

Akan tetapi, karena para buruh gak sabar dengan melakukan aksi, maka dirinya meminta tolong kepada perusahaan yang bekerjasama dengan nya untuk membayar THR buruh itu.

"Sekarang sudah cair, semalam saya dikasih pinjam sama PT APL senilai Rp70 juta untuk membayar THR buruh, dan nilai segitu jatuhnya seadanya," ucapanya.

Uang THR Diduga Digelapkan Direktur PT MJL Banjar Patroman

Ahmad Jaelani pun turut meluruskan terkait informasi bahwa uang THR ratusan buruh di perusahaan digelapkan olehnya. Ia mengklaim informasi tersebut tidak benar adanya.

"Soal informasi itu saya bantah karena tidak benar. Saya tidak menggelapkan uang THR para buruh. Hanya karena kondisi keuangan kurang stabil maka saya putarkan dulu di bisnis lain agar bisa memberikan THR kepada buruh dengan maksimal," ucapnya.

Dirinya menjelaskan jumlah buruh yang bekerja di PT MJL Banjar Patroman ini ada 320 orang dan mereka terhitung kontrak dari tahun 2024 karena perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyedia karyawan baru bekerjasama dengan PT Layo di tahun ini.

PT Layo sendiri dijelaskannya merupakan perusahaan pengolahan kayu yang dulunya bernama PT Albasi Priangan Lestari (APL) dan perubahan manajemen itu baru terjadi tahun 2024.

"Jadi para buruh yang akan menerima THR ini terhitung bekerja dari awal Januari, karena yang bekerja dari Desember ke belakang mereka kerja saat kita bekerja sama dengan PT APL, kalo sekarang ganti jadi PT Layo," katanya.

"Dan herannya para buruh ini meminta THR sesuai lama mereka bekerja, padahal dulu kan sama PT APL bukan sama PT Layo. Kalo yang sama PT Layo kan kerjanya juga belum maksimal, ada yang baru seminggu dan beberapa hari, tapi mereka minta THR. Saya kan heran," sambungnya.

Menyikapi hal tersebut, Ahmad Jaelani menilai mungkin para buruh tidak paham terkait peraturan tentang tenaga kerja makanya mereka jadi menggelar aksi dan menuduhnya menggelapkan uang THR mereka.

"Makanya saya tegaskan lagi, saya tidak menggelapkan uang THR buruh, malahan saya tadinya mau memberikan surprise ke mereka, karena kalau dipaksakan dengan kondisi sesungguhnya, jumlah THR yang akan diterima oleh buruh akan bernominal kecil sekali," tutupnya.

Sebelumnya ratusan buruh PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman menggelar aksi unjuk rasa ke perusahaan tersebut. Mereka menuntut hak yang seharusnya didapatkan dari hasil kerjanya selama ini.

"Kami disini sedang memperjuangkan hak kami," ungkap seorang karyawan PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman, Sumarni saat ditemui iNewsCiamisRaya.id, Sabtu (6/4) malam tadi.

Sumarni mengatakan empat hari menjelang lebaran perusahan ini belum juga memberi THR kepada para buruh.

Wanita yang sudah bekerja 6 tahun di PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman ini mengaku kecewa atas ketidak adilan yang dilakukan oleh pihak perusahaan.

"Padahal itu keringat kami, untuk itu kami akan menunggu sampe perusahaan bayar THR kami," ujarnya.

THR Buruh Cair Tapi Dicicil dan Berkurang

Karyawan lainnya, Dede Irma mengatakan akhirnya aksi yang dilakukan para buruh PT Maju Jaya Lestari Banjar Patroman ini dibayar oleh pihak perusahaan, meski tidak 100 persen.

Irma mengaku hanya dibayar 50 persen atau Rp200 ribu dari total THR yang seharusnya diterima. Ia juga menyebutkan jumlah THR yang dibayarkan tahun ini jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah akhirnya cair, cuma tetap kecewa karena jumlahnya jadi berkurang, sekarang kita dibayar setengahnya Rp200 ribu, berarti total THR kami Rp400 ribu," kata dia.

"Padahal THR tahun-tahun sebelumnya sebesar Rp800 ribu," sambungnya.

Ia mengaku total THR yang diterimanya ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya saat perayaan Idul Fitri 1445 H nanti. 

"Gak tau cukup buat apa ini uang 200 ribu, udah dibayarnya dibawah tahun lalu, dicicil lagi" kata Irma.

Meski demikian, Irma mengatakan pihak perusahaan akan segera melunasi kekurangan THR tahun 2024, itu pun tidak jelas kapan dilunasinya.

"Katanya sih senin, tapi gak tau senin kapan karena pihak perusahaan tidak memberi keterangan yang jelas," ucapnya.

Pihaknya bakal terus berjuang hingga perusahaan membayar 100 persen bayaran THR-nya.

"Pokoknya kita akan terus menagih hak kami," tuturnya.

Dalam persoalan ini, Irma pun berharap semoga pihak perusahaan bisa segera membayar hak-hak para buruh disini. Apabila tetap tidak dibayarkan, Ia berharap pihak yang bersangkutan ditindak tegas oleh yang berwenang.

"Semoga segera dilunasi hak-hak para buruh disini, jika tidak kami minta ada tindakan tegas dari pihak berwenang untuk menindak perusahaan ini," katanya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut