Apalagi SMP Negeri 2 Kota Banjar ini merupakan sekolah berprestasi baik tingkat daerah maupun nasional. Sebelumnya juga pihaknya telah mendapat penghargaan Adiwiyata tingkat nasional tahun 2023.
Jadi, jika ada temuan penyelewengan dari BOS, atau pekerjaan-pekerjaan fiktif, tidak mungkin mendapat penghargaan tingkat nasional itu.
"Karena salah satu penilaian Adiwiyata itu, dari realisasi dana BOS, contoh dari sisi perlengkapan sarana prasarana yang didanai dari BOS, itu kan ketersediaan sarprasnya menjadi penilaian," katanya.
Senada dengan Kepala SMPN 1 dan SMPN 2, Kepala SMP Negeri 3 Kota Banjar, Nia Kurniasih juga menjelaskan hal serupa bahwa pihaknya membantah setegas-tegasnya informasi tidak benar itu.
"Informasi itu tidak benar adanya, karena sekolah kami selalu memanfaatkan Dana BOS dengan baik bahkan hingga dapatkan prestasi," ujarnya.
Apalagi SMP Negeri 3 Kota Banjar, dimana sekolah menengah pertama satu-satunya yang lolos sebagai sekolah penggerak.
"Kami satu-satunya SMP yang lolos menjadi sekolah penggerak, dan untuk lolos menjadi sekolah penggerak itu syaratnya pengelolaan dana BOS dengan baik jadi kami tegaskan informasi dugaan korupsi itu tidak benar," tuturnya.
Di tempat terpisah Pemerhati informasi publik juga selaku Ketua LBH Panglima Kota Banjar Andi Maulana menyayangkan telah terjadi tuduhan ke beberapa sekolah negeri favorit di Kota Banjar.
Terlepas apa kepentingannya, yang jelas penggiringan opini yang dianggap sepihak itu jelas merugikan nama baik sekolah. Ia berharap, seluruh pihak bisa cerdas menyaring informasi yang diterima dengan mempertimbangkan aspek keberimbangan informasi.
"Semoga ini tidak terjadi lagi tuduhan-tuduhan yang seperti ini, karena dampaknya jelas akan merugikan pihak yang tertuduh. Saya khawatir, persoalan kasus-kasus seperti ini ditumpangi oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan dengan menekan atau mencari-cari kesalahan pihak sekolah," ucapnya.
Sementara itu, sebelumnya diberitakan informasi yang sama juga menimpa ke sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Kota Banjar.
Kepala SMA Negeri 1 Banjar, Barnaz juga dengan tegas membantah dugaan tindak pidana korupsi pada dana Bos itu.
Ia menegaskan dugaan-dugaan tersebut tidak benar karena kegiatan dari dana BOS itu jelas dan telah dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Kementerian.
Editor : Asep Juhariyono