get app
inews
Aa Text
Read Next : Pria di Kota Banjar Ditemukan Meninggal Dunia saat Bersepeda

4 Sekolah di Kota Banjar Dituding Selewengkan Dana BOS

Senin, 25 Maret 2024 | 09:28 WIB
header img
Empat sekolah di Kota Banjar dituding selewengkan dana BOS. Foto: iNewsCiamisRaya.id/Budiana Martin

BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Sebanyak empat sekolah di Kota Banjar, Jawa Barat dituding menyelewengkan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Empat sekolah tersebut adalah SMPN 1 Banjar, SMPN 2 Banjar, SMPN 3 Banjar dan SMAN 1 Banjar.

Informasi tersebut muncul dari sebuah artikel yang diterbitkan salah satu portal berita online maupun cetak dengan judul dan berisi terkait dugaan tindak pidana korupsi pada Dana Bos tahun 2022-2023 di empat sekolah itu.

Menanggapi rumor tersebut, ke empat sekolah terkait angkat bicara menjelaskan informasi dugaan tindak pidana korupsi pada Dana Bos itu.

4 Sekolah di Kota Banjar Bantah Tudingan Dugaan Korupsi

Kepala SMP Negeri 1 Banjar, Aa Hasan Gunara, mengaku kaget atas informasi dugaan yang menimpa sekolahnya. Bahkan ia mengaku sebelumnya tidak pernah di konfirmasi apapun serta hak jawab oleh penulis artikel di media massa itu.

"Saya juga syok, kok ada ya pemberitaan seperti itu, sedikitnya saya juga memahami kode etik jurnalistik, saya juga sering membuat artikel di media cetak," katanya kepada iNewsCiamisRaya.id, Senin (25/3/2024).

Dengan adanya tudingan penyelewengan dana BOS yang menimpa SMPN 1 Banjar pihaknya merasa aneh. Terlebih artikel yang yang memuat kabar tersebut terkesan bukan produk jurnalistik.

"tu terkesan opini yang dibangun untuk penggiringan isu seolah di SMPN 1 Banjar ada penyelewengan dana BOS di sekolah kami," kata Aa.

Kendati demikian, pihaknya meminta agar kejadian ini tidak terulang lagi ke sekolah-sekolah yang lain. Lantaran tuduhan tersebut cukup mengganggu kondusifitas di sekolah.

"Banyak penghargaan yang kami (SMPN 1 Banjar) terima, dan itu ada kaitannya dengan output penggunaan dana BOS. Logikanya kalau ada temuan atau ada masalah, pasti kami tidak dapat penghargaan baik di tingkat kota provinsi maupun nasional," katanya menegaskan.

Hal serupa dikatakan Kepala SMP Negeri 2 Banjar, Sarjo yang menyebut tuduhan tidak berdasar itu membuat pihaknya terganggu. Lantaran dalam artikel yang dianggap opini itu, sepihak tidak ada konfirmasi dari sekolah yang dituding.

"Tuduhan itu sepihak, opini. Itu menyudutkan kami (sekolah). Karena yang dituduhkan dalam artikelnya itu tidak benar, tidak ada penyelewengan dana BOS," kata Sarjo.

"Kami rutin diperiksa oleh lembaga pemeriksa, tidak ada temuan. Tapi ini tiba-tiba ada artikel yang memuat jika pihak kami telah mengkorupsi dana BOS," sambungnya.

Apalagi SMP Negeri 2 Kota Banjar ini merupakan sekolah berprestasi baik tingkat daerah maupun nasional. Sebelumnya juga pihaknya telah mendapat penghargaan Adiwiyata tingkat nasional tahun 2023.

Jadi, jika ada temuan penyelewengan dari BOS, atau pekerjaan-pekerjaan fiktif, tidak mungkin mendapat penghargaan tingkat nasional itu.

"Karena salah satu penilaian Adiwiyata itu, dari realisasi dana BOS, contoh dari sisi perlengkapan sarana prasarana yang didanai dari BOS, itu kan ketersediaan sarprasnya menjadi penilaian," katanya.

Senada dengan Kepala SMPN 1 dan SMPN 2, Kepala SMP Negeri 3 Kota Banjar, Nia Kurniasih juga menjelaskan hal serupa bahwa pihaknya membantah setegas-tegasnya informasi tidak benar itu.

"Informasi itu tidak benar adanya, karena sekolah kami selalu memanfaatkan Dana BOS dengan baik bahkan hingga dapatkan prestasi," ujarnya.

Apalagi SMP Negeri 3 Kota Banjar, dimana sekolah menengah pertama satu-satunya yang lolos sebagai sekolah penggerak.

"Kami satu-satunya SMP yang lolos menjadi sekolah penggerak, dan untuk lolos menjadi sekolah penggerak itu syaratnya pengelolaan dana BOS dengan baik jadi kami tegaskan informasi dugaan korupsi itu tidak benar," tuturnya.

Di tempat terpisah Pemerhati informasi publik juga selaku Ketua LBH Panglima Kota Banjar Andi Maulana menyayangkan telah terjadi tuduhan ke beberapa sekolah negeri favorit di Kota Banjar.

Terlepas apa kepentingannya, yang jelas penggiringan opini yang dianggap sepihak itu jelas merugikan nama baik sekolah. Ia berharap, seluruh pihak bisa cerdas menyaring informasi yang diterima dengan mempertimbangkan aspek keberimbangan informasi.

"Semoga ini tidak terjadi lagi tuduhan-tuduhan yang seperti ini, karena dampaknya jelas akan merugikan pihak yang tertuduh. Saya khawatir, persoalan kasus-kasus seperti ini ditumpangi oleh orang-orang tidak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan dengan menekan atau mencari-cari kesalahan pihak sekolah," ucapnya.

Sementara itu, sebelumnya diberitakan informasi yang sama juga menimpa ke sekolah menengah atas (SMA) Negeri 1 Kota Banjar.

Kepala SMA Negeri 1 Banjar, Barnaz juga dengan tegas membantah dugaan tindak pidana korupsi pada dana Bos itu.

Ia menegaskan dugaan-dugaan tersebut tidak benar karena kegiatan dari dana BOS itu jelas dan telah dilaporkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Kementerian.

"Itu tidak benar, kegiatan dana bos itu jelas dan selalu kami laporkan ke Provinsi dan Kementrian," katanya.

Barnaz meluruskan jika serapan anggaran dana BOS itu tidak dilaporkan maka pihak sekolah tidak bisa mencairkan anggaran bantuan operasional sekolah berikutnya.

"Kenapa perlu dilaporkan, karena hal itu menjadi syarat pencairan dana BOS selanjutnya," kata dia.

"Besaran dana BOS itu per-siswanya dihitung Rp1,5 juta dalam satu tahun. Di SMA 1 Banjar itu ada 1.274 siswa. Jadi tidak mungkin jika penggunaanya tidak dilaporkan," sambungnya.

Mengenai kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan karena itu merupakan kebutuhan siswa mengembangkan potensinya.

Apalagi di ketahui bersama bahwa program kegiatan ekstrakurikuler itu merupakan kegiatan yang direncanakan oleh siswa lalu diajukan untuk dilaksanakan.

"Ekstrakulikuler itu dilaksanakan berdasarkan musyawarah siswa sekolah (OSIS) karena bersangkutan dengan kegiatan," ujarnya.

Ia mengaku kaget dengan kabar tidak sedap yang beredar terkait sekolah yang dipimpinnya. Apalagi selama ini pihaknya merasa telah menggunakan dana BOS itu dengan maksimal sesuai peruntukannya.

Adapun terkait pemeliharaan bangunan, Barnaz mengatakan bahwa itu bisa di cek langsung.

"Ruangan-ruangan di sekolah kami telah diperbaharui, penataanya ada buktinya. Kami selalu transparan dan rutin melakukan pelaporan dana BOS sebagai dasar untuk pencairan di tahap selanjutnya," pungkas Barnaz.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut