3. Habib Taufiq Assegaf, Ponpes Suniyyah Salafiyah Pasuruan
Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf salah satu keturunan Nabi yang memiliki pesantren di Indonesia. Beliau dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Suniyyah Salafiyah di Kota Pasuruan, Jawa Timur.
Habib Taufiq bin Abdul Qodir Assegaf merupakan tokoh ulama yang kharismatik dan memiliki pengaruh yang besar dalam masyarakat Muslim di Indonesia. Ulama yang lahir tahun 1969 tersebut pernah aktif di Nahdlatul Ulama Jatim sebagai mustasyar (penasihat). Kini dipercaya menjadi Ketua Umum Rabithah Alawiyah, lembaga pencatat nasab para Habaib di Indonesia.
Beliau mendirikan Ponpes Suniyyah Salafiyah Pasuruan pada Tahun 1993. Pesantren ini dikelilingi hamparan persawahan dan pepohonan rindang yang meneduhkan. Pesantren Sunniyah Salafiyah berbasis salaf dengan mengajarkan berbagai disiplin ilmu agama. Pondok ini juga mengadopsi konsep Accelerated Learning (percepatan pembelajaran) dan KBK (kuikulum berbasis kompetensi).
4. Habib Hasan Baharun, Pesantren Dalwa Bangil Jawa Timur
Habib Hasan bin Ahmad Baharun merupakan tokoh ulama keturunan Nabi Muhammad yang lahir di Sumenep, Madura, pada tanggal 11 Juni 1934. Beliau dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Darullughah Wadda'wah yang terletak di Desa Raci, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
Habib Hasan bin Ahmad Baharun adalah putra pertama dari empat bersaudara dari pasangan Habib Ahmad bin Husein bin Thohir bin Umar Baharun dengan Fathmah binti Bakhabazi. Karena kecintaan beliau terhadap Bahasa Arab, Habib Hasan Baharun mendirikan pesantren pada tahun 1982. Awalnya santri didikannya hanya belajar seadanya di rumah sewa di Kota Bangil. Seiring waktu, jumlah santri bertambah.
Dengan luas lahan pesantren sekitar 4 hektar telah terisi bangunan dan asrama santri sekitar 1500 yang berasal dari 30 provinsi di Indonesia, bahkan dari luar negeri seperti negara-negara di Asia Tenggara, Ponpes ini menjadi salah satu pesantren yang memiliki fasilitas yang cukup representatif. Kini, Ponpes Dalwa dipimpin oleh putra-putra beliau di antaranya, Habib Ali Baharun, Habib Zen Baharun, Habib Segaf Baharun dan Habib Husen Baharun.
Editor : Asep Juhariyono