BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Pemilik Bengkel di Kota Banjar, Risman ceritakan awal mula kedatangan 3 orang asal Jakarta yang datang ke bengkelnya untuk memperbaiki mobil.
Belakangan ini diketahui ketiga orang tersebut merupakan tersangka kasus pembunuhan Indriana Dewi Eka (24) warga Cipinang, Jakarta Timur.
Setelah dua hari dari kedatangan mereka, warga Kota Banjar digegerkan dengan penemuan mayat perempuan tanpa identitas di dekat lokasi bengkel.
Penemuan mayat kurang lebih berjarak 100 meter dari bengkel tepatnya di bibir jurang Tugu Batu Gajah, Jalan Cimaragas-Banjar, Desa Neglasari, Kota Banjar, Jawa Barat.
"Pada hari kamis, Mobil Avanza di towing kesini karena mogok carter oli jebol. Awalnya ada satu orang, kemudian disusul 2 orang lagi kesini," kata Risman kepada iNewsCiamisRaya.id, Kamis (7/3/2024).
Saat itu Risman langsung mengecek mobil tersebut dan membuka kap mesin dengan membuka pintu depan bagian pengemudi.
Risman ketika itu tidak memiliki kecurigaan apa pun karena konsentrasi kepada mobil yang akan diperbaikinya.
"Nggak curiga apapun karena mereka datang untuk memperbaiki mobil," ucapnya.
Meski, waktu memperbaiki mobil dirinya mengaku mencium bau tidak sedap. Namun menurutnya aroma bau itu biasa seperti kendaraan yang lainnya.
"Iya mencium bau tapi nggak kaya bau bangkai," kata dia.
Ketika ditanya kepada ketiga orang itu mereka berdalih bahwa itu bau cumi dan udang busuk serta pembalut yang belum sempat dibuang didalam mobil.
"Kata mereka itu bawa cumi sama udang busuk dan pembalut si perempuan yang belum dibuang, waktu itu saya percaya aja," tuturnya.
Setelah dilakukan pengecekan, Risman mengatakan bahwa onderdil berupa carter oli tidak ada dijual di Banjar. Lalu salah satu dari mereka memesannya melalui online.
Mereka juga sempat memesan travel untuk mengantarkan onderdil yang dimaksud agar cepat sampai ke bengkel.
"Hari jumat onderdil itu sudah sampai di bengkel lalu pintu mobil dibuka semuanya, saat ditanya bau cumi dan udang mereka menjawab cumi sama udangnya sudah dibuang, jadi tidak bau lagi," ungkapnya.
Mobil selesai diperbaiki sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu ketiga tersangka tersebut langsung pergi meninggalkan bengkel ke arah barat.
Dua hari setelah mereka pergi, di sekitar bengkel digegerkan dengan penemuan mayat wanita terbungkus selimut. Ia mendapatkan informasi itu dari sopir angkot yang lewat lalu mengkonfirmasi ke warga dan melaporkan ke Polisi.
"Setelah beberapa hari ada polisi datang ke sini menanyakan tiga orang itu. Akhirnya saya tau 3 orang itu lah yang membuang mayat dan sekarang sudah diamankan polisi," katanya.
Adapun terkait informasi bahwa ketiga tersangka sempat memakan nasi liwet di bengkel, Risman menjelaskan bahwa hal itu sebagai bentuk penjamuannya terhadap tamu.
Apalagi jika mengingat mereka mengetahui bengkelnya dari komunitas otomotif, "Nasi liwet itu dibuat oleh saya sebagai jamuan karena mereka tau bengkel saya dari komunitas otomotif, dan itu juga modal saya," jelasnya.
Dengan adanya kejadian itu, ia mengaku dirinya dirugikan terutama dalam hal perasaan. Masyarakat banyak yang menyangka bahwa kejadian pembunuhan dilakukan di bengkel miliknya.
Padahal, ceritanya tidak seperti itu tapi ada orang yang datang membawa mayat lalu membuangnya di Banjar dekat lokasi bengkel miliknya.
"Rugi materi sih tidak meski sekarang bengkel juga kurang ramai setelah ada kejadian ini. Tapi banyak yang suudzon, nggak apa-apa mungkin mereka tidak tau. Saya tidak melakukan apa pun soal kasus ini," katanya.
"Karena kalo saat itu tau ada mayat pasti saya tidak akan tinggal diam," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono