Dikutip dari disbudparporakabcirebon.blogspot.co.id, Kereta Singa Barong telah mengenal suspensi dengan menyusun per (pegas) lempengan besi yang dilapisi karet-karet pada empat rodanya.
Dengan teknologi suspensi ini, selain terasa empuk, badan kereta juga bisa bergoyang-goyang ke belakang dan ke depan. Bergoyangnya tubuh kereta ini bisa membuat sayap kereta bergerak-gerak dan nampak seperti terbang.
Kereta Singa Barong biasanya dikeluarkan pada saat kirab 1 Muharam dan Pelantikan Sultan. Sejak tahun 1945, Kereta Singa Barong yang asli tidak dikeluarkan lagi pada saat kirab, setelah dibuat replikanya.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul "Kisah Singa Barong, Kereta Keramat Peninggalan Kesultanan Cirebon"
Editor : Asep Juhariyono