Karim Benzema Ungkap Alasan Kepindahannya ke Al-Ittihad

JEDDAH, iNewsCiamisRaya.id – Ini alasan yang diungkapkan Karim Benzema perihal kepindahannya ke Al-Ittihad. Mantan pemain Real Madrid tersebut mengatakan, sebagai muslim yang taat dia senang tinggal di negara Islam.

Dengan kesepakatan bayaran sebesar 172 juta Poundsterling per tahun atau setara dengan Rp3,2 triliun akhirnya Benzema setuju bergabung dengan Al-Ittihad. Pemenang Ballon d’Or 2022 itu, telah mengantongi 14,34 juta Pounds (Rp267,3 miliar) per bulan.

Baca Juga

Selain Cristiano Ronaldo, Inilah Deretan Bintang Sepakbola Eropa Resmi ke Liga Arab Saudi

Jika dirinci, jumlah tersebut setara dengan Rp366 juta per jam, Rp6,09 juta per menit dan Rp101 ribu per menit. Tetapi bagi Benzema, uang bukanlah satu-satunya alasan utama bagi dirinya hijrah ke Arab Saudi.

"Ya saya memilih pindah ke Arab Saudi karena saya Muslim dan ini negara Muslim. Saya selalu ingin tinggal di sana. Saya sudah pernah ke Arab Saudi, dan saya merasa senang karenanya," kata Benzema dilansir dari Sport Bible, Jumat (9/6/2023).

"Yang terpenting, ini adalah negara Muslim, dicintai dan indah. Ketika saya bercakap-cakap dengan keluarga saya, saya menandatangani kontrak dengan Arab Saudi, mereka semua sangat senang dan inilah saya. Bagi saya itu adalah tempat yang saya inginkan," tambahnya.

Lebih lanjut, Benzema mengungkapkan bahwa dirinya tak sabar untuk memulai kehidupan baru di Arab Saudi. Dia juga menyatakan keinginannya untuk belajar bahasa Arab.

"Saya merasa orang sudah menyukai saya. Dan tinggal di Arab Saudi akan memungkinkan saya untuk memiliki kehidupan baru. Saya ingin belajar bahasa Arab dan berbicara dengan lancar, itu penting bagi saya," jelas pemain berdarah Aljazair tersebut.

"Saya sudah pernah ke Arab Saudi, Mekkah sangat dekat. Dan sebagai orang Islam itu penting bagi saya di sinilah saya akan merasakan yang terbaik dalam kehidupan saya," pungkasnya.

Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul "Alasan Karim Benzema Pindah ke Al-Ittihad: Saya Muslim dan Arab Saudi Negara Islam"

Editor : Asep Juhariyono