JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id – Inilah kisah tangisan bayi di malam hari yang mampu mengubah kebijakan penguasa layak kita jadikan pelajaran berharga.
Peristiwa tersebut terjadi pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu sebagai Amirul Mukminin.
Pengasuh Ma'had Subulana Bontang Kalimantan Timur, Ustaz Ahmad Syahrin Thoriq, menceritakan pada suatu malam seperti biasa Sayyidina Umar melakukan kegiatan peninjauan (blusukan), saat melintas di di sebuah rumah, ia mendengar tangisan seorang bayi dari dalam rumah tersebut.
Maka Umar berkata: "Wahai ibu pemilik bayi, susuilah dia." Ibu si anak, yang tidak menyadari bahwa yang berkata adalah Sayyidina Umar menjawab: "Amirul Mukminin tidak memberikan santunan untuk bayi yang baru lahir sampai masa penyapihannya."
Umar menjawab: "Susuilah dia, nanti Amirul Mukminin pasti akan memberikan santunan untuknya." Sayyidina Umar pun lalu bergegas pulang. Setelah ia tiba di rumahnya, berkumandang Adzan Subuh. Ia pergi ke masjid untuk mengimami sholat Subuh berjamaah. Dan pagi itu bacaannya tak bisa disimak dengan baik karena tertutupi oleh tangisannya.
Selesai sholat ia langsung berdiri sambil berkata:
بؤسًا لعمر كم قتل من أولاد المسلمين
Artinya: "Celakalah Umar, berapa banyak ia telah membunuh anak-anak kaum muslimin."
Sayyidina Umar lalu menetapkan aturan yaitu santunan wajib atas setiap bayi yang baru lahir hingga masa ia disapih. Demikianlah tangis seorang bayi sanggup mengubah keputusan seorang kepala negara yang adil, Al-Faruq Umar bin Khattab.
Editor : Asep Juhariyono