Saat itu, Tasya hanya bisa produksi sekitar 30 porsi. Namun, sekarang hanya dari kemasan instan saja dia meraih omzet Rp30-60 juta per bulan dengan harga Rp15.000 per kemasan, bahkan dia membuka reseller.
Sedangkan untuk jualan offline di kedai, sehari bisa 200-300 porsi, dengan harga Rp13.000 per porsi. Jika di total, omzet di kedai dari Baso Aci Bondol mencapai sekitar Rp120 juta per bulan. Jika ditotal omzetnya dari jualan online dan offline hampir Rp200 juta.
"Harapan aku semoga usaha aku bisa bantu orang lain juga. Karena aku rekrut banyak reseller dan aku harap anak muda bisa termotivasi bahwa mereka tuh bisa lebih luar biasa dari apa yang mereka pikirin gitu," ucap Tasya.
Menurut Tasya, modal usaha itu sebenarnya bukan uang, tapi keinginan mau beranjak dari kasur atau tidak. Saat Tuhan memberi kesulitan di satu bidang, Tasya percaya Tuhan memberikan kemudahan di bidang yang lain.
"Dan sekarang aku sudah punya usaha seperti ini. Kalian yang kuliah aku harap kalian bisa lebih dari ini. Aku omzetnya sudah Rp120 juta lebih," kata Tasya.
Dengan keberhasilannya itu, Tasya tidak lupa bersyukur dan berbagi dengan pihak yang lebih membutuhkan. Dia rutin memberi makanan gratis setiap Jumat.
Artikel ini telah tayang di iNews.id dengan judul " Modal Uang Prakerja, Lulusan SMA Ini Hasilkan Ratusan Juta per Bulan dari Bakso Aci "
Editor : Asep Juhariyono