INDIA, iNewsCiamisRaya.id - Seorang pria bernama Ziona berhasil memecahkan rekor dunia karena memiliki 39 istri. Dari 39 istrinya, Ziona memiliki hampir 100 anak dan puluhan cucu. Jika semua keluarganya berkumpul, maka terlihat seperti warga satu kampung.
Pria bernama asli Zionnghaka ini total memiliki 39 istri, 94 anak, 26 menantu dan 33 cucu. Kisah poligaminya pun menggegerkan dunia.
Ziona mendapatkan 3 penghargaan sekaligus dari World Record Academy, The Wall Street Journal dan World Records sebagai Kepala Keluarga Terbesar.
Dikutip dari berbagai sumber, Ziona merupakan pria kelahiran 21 Juli 1945. Ia adalah pemimpin Lalpa Kohhran Thar (artinya "Gereja Baru Tuhan"), sebuah sekte Kristen yang mempraktikkan poligami di Mizoram, India.
Ayahnya bernama Challianchana, pemimpin sekte Kristen, Chana Pâwl. Setelah kematian ayahnya di tahun 1997, Ziona menggantikan posisi sang ayah.
Saat naik tahta, Ziona telah memiliki lebih banyak istri daripada ayahnya. Dia menikah dengan 10 istrinya hanya dalam waktu satu tahun. Kini, Ziona memiliki total 39 istri.
Untuk menampung 39 istri dan seluruh keluaga besarnya, Ziona membangun rumah mewah berlantai empat, yang tampak seperti kos-kosan. Rumah itu disebut Chhuan Thar Run yang berarti Rumah Generasi Baru, yang letaknya berada di desa pegunungan Baktawng.
Desa itu kini seolah menjadi kampung Ziona, karena hampir seluruhya dihuni oleh keluarga Ziona, mulai dari istri, anak, menantu, cucu hingga cicit.
Dalam rumah mewah itu, Ziona meyiapkan kamar tidur ganda untuk para istri, anak, menantu dan cucu-cucunya. Istri yang lebih muda akan tinggal di dekat kamar Ziona. Sedangkan istri yang lebih tua tinggal di lantai kedua mansion.
Dari 39 istrinya, 22 diantaranya masih berusia di bawah 40 tahun. Sebagai seorang suami, Ziona sudah menetapkan jadwal bagi istri-istrinya untuk berhubungan dan melayaninya d ranjang.
Hal itu dilakukan agar tidak adanya saling cemburu atau persaingan diantara para istri.
Untuk menafkahi semua istri, anak dan keluarga besarnya Ziona memilih untuk bercocok tanam. Sehingga semua kebutuhan makan pun diperoleh dari hasil bertani.
Selain itu, Ziona juga memikirkan pendidikan anak-anak hingga cucu-cucunta. Ia mendirikan sekolah di dekat rumah.
Meskipun mengajar di sekolah didasarkan pada kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah, Ziona menambahkan beberapa mata pelajaran khusus untuk sekte Chana-nya.
Semuanya dilakukan Ziona secara mandiri dan tidak mencari bantuan apapun dari pemerintah.
Sementara itu, untuk pembagian tugas dalam mengurus rumah sudah ditentukan. Istri Ziona bertugas memasak, putri-putrinya membersihkan rumah dan mengurus cucian. Sedangkan laki-laki dalam keluarga bertugas mengurus peternakan, pertanian (budidaya jhum), industri rumahan kecil furnitur kayu (pertukangan), pembuatan perkakas aluminium, dan lain sebagainya.
Keluarga besar Ziona hidup harmonis bahkan banyak warga ataupun turis datang untuk melihat langsung kehidupan mereka.
Namun kebahagiaan itu sirna saat Ziona didiagnosis menderita hipertensi dan diabetes melitus. Pada 7 Juni 2021, dia sakit parah dan koma. Dokter di Baktawng menemukan bahwa Ziona juga menderita anemia.
Dalam kondisi kritis, Ziona dibawa ke Rumah Sakit Trinity di Aizawl. Para dokter menyatakan Ziona meninggal pada 13 Juni 2021 dalam usia 76 tahun.
Setelah 4 hari disemayamkan di rumah duka, Ziona dimakamkan pada 17 Juni 2021. Kematian Ziona ini meninggalkan duka mendalam bagi keuarga besarnya. (*)
Editor : Hikmatul Uyun