Selain itu, dua bulan terakhir serangan penyakit chikungunya mulai marak di Ciamis. Penyakit yang juga ditularkan nyamuk aedes aegypti tersebut selama dua bulan terakhir ( Januari dan Februari) berjangkit di Cipaku (42 kasus) dan Panumbangan (12 kasus).
Dari 54 kasus chikungunya tersebut menurut Edis, 33 kasus (66%) menyerang perempuan dan laki-laki (19 kasus).
Sama halnya dengan DBD, korban chikungunya sebagian besar merupakan kelompok usia produktif (usia 20-44 tahun) sekitar 31 % kasus.
Musim cuaca ekstreem (hujan dan panas) fluktuatif yang berkepanjangan merupakan pemicu tingginya perkembang biakan nyamuk aedes aegypti, vektor penyakit DBD dan demam sendi chikungunya.
Langkah preventif menghadapi serangan DBD dan chikungunya adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh serta setia dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Berikut melakukan gerakan masiv berkelanjutan pemberantasan sarang nyamuk, berburu jentik nyamuk (jumantik) di rumah dan lingkungan masing - masing. Tak lupa juga lakukan 3 M (menguras, menutup, menimbun) wadah yang menampung air guna memperkecil ruang gerak nyamuk untuk bertelur.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait