CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id - Menjelang masa panen bulan Februari ini dan Maret mendatang, hama burung piit (pipit) merajalela menyerang sawah petani di berbagai lokasi di Ciamis. Termasuk di Blok Irigasi Cikumetir Bolenglang Kertasari Ciamis.
"Pusing juga menghadapi serangan hama piit ini. Dijaga pagi sampai sore tetap datang. Sekali datang rombongan, sampai ribuan ekor," keluh Mang Asep Bengkel, salah seorang petani di Blok Irigasi Cikumetir Bolenglang Ciamis kepada CiamisRaya.iNews.id Sabtu (22/2/2025).
Meski sudah dipasang bebegig (orang-orangan), bunyian-bunyian maupun rentangan tali dan pelastik tidak terlalu mempan mengusir serangan hama burung pipit tersebut.
Setiap musim tanam (MT) menurut Mang Asep petani bisa kehilangan panen sekitar 20 prosen. "Gabah hasil panen yang bisa dibawa pulang ke rumah sekitar 80 %. Sisa serangan hama piit," ujarnya.
Di sawahnya seluas 300 bata (4.200 meter persegi) di Blok Irigasi Cikumetir kata Mang Asep rata-rata hasil panen 2,4 ton.
Sementara yang 20% nya sudah dimakan duluan oleh hama piit sebelum masa panen. Pada musim tanam (MT) sekarang, sejak terbit malai sebulan lalu, Mang Asep mencoba inovasi baru dengan memasang kelambu (kulambu) jaring nilon guna menangkal serangan burung pipit,
"Sudah 10 gulungan jaring nilon yang sudah dipasang. Tinggal 1 blok lagi yang belum dipasang kulambu," imbuh Mang Asep.
Satu gulung jaring nilon tersebut sepanjang 90 meter lebar 8 meter.dengan mesh size (ukuran mata jaring) 2,5 dan 3,5 inci. Harga bervariasi antara Rp 70.000 sampai Rp 108.000/gulung.
"Lumayan juga modalnya untuk 10 gulung jala nilon itu sudah keluar mod Rp 800.000," jelasnya.
Untuk memasang kulambu nilon di hamparan sawah tersebut juga dibutuhkan tiang potongan bambu. Tidak butuh biaya pasang, karena dipasang sendiri.
Meski keluar modal cukup besar, menurut Mang Asep, ia bersama istrinya, Ibu Fatonah tak perlu lagi nongkrong di sawah tiap hari pagi dan sore untuk mengusir hama burung pipit. "Positipnya bisa hemat waktu. Di tengoknya tak perlu tiap hari, kapan sempatnya saja," ungkap Mang Asep.
Karena baru musim tanam ini pasang kulambu jala nilon, belum diketahui dampaknya terhadap hasil panen.
" Belum diketahui dampak hasil pasang jala nilon ini, ntar kalau sudah panen. Yang pasti serangan hama piit sudah berkurang. Gerombol burung tidak bisa menyerang malai memakan bulir padi karena terhalang rentangan jala nilon," katanya.
Dan yang pasti jala nilon untuk mengusir hama burung pipit tersebut bisa digunakan berulang kali.
"Kalau menggulungnya bagus, tidak pajelit (kusut) bisa dipakai 3 kali musim tanam. Saat padi akan dipanen, kulambu jala nilon tersebut harus dilepas dari tiangnya dan kemudian digulung. Disimpa di gudang atau ditempat yang aman, kemudian digunakan lagi pada musim tanam (MT),selanjutnya," pungkas Mang Asep.
Mang Asep Bengkel, merupakan satu-satunya petani yang memasang kulambu jaring nilon di hamparan persawahan di Blok Irigasi Cikumetir Bolenglang Ciamis tersebut.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait