Serah Terima Aset Hibah
Serah terima aset hibah menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini. Berbagai aset, seperti 200 ekor ayam, benih ikan lele, instalasi kolam ikan, kebun hortikultura, hingga alat perbaikan kandang berbasis IoT, diserahkan kepada masyarakat.
Bantuan ini dirancang untuk mendukung produktivitas masyarakat dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus menjadi upaya strategis pencegahan stunting.
Selain itu, berbagai pelatihan praktis juga digelar untuk mendukung pengelolaan kebun gizi terpadu. Pelatihan ini mencakup teknik peternakan ayam, manajemen pemasaran hasil kebun, dan penggunaan suplemen pakan yang disampaikan oleh para ahli seperti Prof. Dr. drh. Sarmin, MP, dan Dr. drh. Claude Mona Airin, MP.
Kolaborasi Lintas Sektor
Program ini dipimpin oleh Dwi Yulinda, S.SiT., M.Keb, dengan dukungan tim dari UGM, termasuk Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, MP, dan Bangun Prajanto Nusantoro, S.T.P., M.Sc. Pendekatan lintas sektor ini menekankan pentingnya integrasi teknologi dan partisipasi aktif masyarakat untuk menjamin keberlanjutan program.
“Ini bukan sekadar pembangunan kebun gizi, tetapi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas masyarakat pedesaan melalui pendekatan inklusif dan inovatif,” ujar Rizki Wahyuning Damayanti, S.E., M.Sc., yang memimpin pelatihan pemasaran.
Harapan untuk Masa Depan
Peresmian Kebun Gizi Terpadu Demang Jaya tidak hanya menjadi tonggak inovasi ketahanan pangan, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain. Dengan dukungan pendanaan dari DRTPM Kemdikbudristek, program ini diharapkan mampu mengembangkan ekonomi berbasis komunitas secara berkelanjutan.
Melalui kolaborasi yang solid, program ini menciptakan harapan baru bagi masyarakat lokal untuk mandiri, produktif, dan sejahtera. Peresmian ini menjadi awal baru untuk memperluas manfaat inisiatif serupa ke wilayah lain di Indonesia.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait