KULON PROGO, iNewsCiamisRaya.id - Padukuhan Karang Patihan, Kalurahan Demangrejo, Kapanewon Sentolo, menjadi lokasi penting peluncuran program inovatif berbasis pemberdayaan masyarakat, Senin (25/11/2024).
Dalam acara bertajuk Peresmian Kebun Gizi Terpadu Demang Jaya dan Serah Terima Aset Hibah Kosabangsa 2024, program ini merepresentasikan sinergi antara berbagai universitas dan lembaga untuk mendukung ketahanan pangan dan gizi.
Kolaborasi ini melibatkan Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjaya), Universitas Islam Madura (UIM), dan Pusat Studi Ketahanan Keluarga dan Komunitas (PSK3), yang mendapat dukungan pendanaan dari DRTPM Kemdikbudristek. Program Kosabangsa 2024 bertujuan memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Kepala Dinas PMD, Dalduk, dan KB, serta Kepala LPPM Unjaya, Dr. Bdn. Tri Sunarsih, SST., M.Kes. Mereka memberikan apresiasi atas inisiatif kolaboratif yang memberdayakan Kelompok Wanita Tani (KWT) Demangsari, dengan anggota sebanyak 31 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, dr. Sri Budi Utami, dalam sambutannya menyebut program ini sebagai solusi praktis dan berkelanjutan.
“Program ini adalah langkah strategis untuk memberdayakan masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal. Inisiatif ini memberikan dampak langsung dan berjangka panjang bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat,” ungkapnya.
Serah Terima Aset Hibah
Serah terima aset hibah menjadi sorotan utama dalam kegiatan ini. Berbagai aset, seperti 200 ekor ayam, benih ikan lele, instalasi kolam ikan, kebun hortikultura, hingga alat perbaikan kandang berbasis IoT, diserahkan kepada masyarakat.
Bantuan ini dirancang untuk mendukung produktivitas masyarakat dalam meningkatkan ketahanan pangan sekaligus menjadi upaya strategis pencegahan stunting.
Selain itu, berbagai pelatihan praktis juga digelar untuk mendukung pengelolaan kebun gizi terpadu. Pelatihan ini mencakup teknik peternakan ayam, manajemen pemasaran hasil kebun, dan penggunaan suplemen pakan yang disampaikan oleh para ahli seperti Prof. Dr. drh. Sarmin, MP, dan Dr. drh. Claude Mona Airin, MP.
Kolaborasi Lintas Sektor
Program ini dipimpin oleh Dwi Yulinda, S.SiT., M.Keb, dengan dukungan tim dari UGM, termasuk Prof. Dr. drh. Pudji Astuti, MP, dan Bangun Prajanto Nusantoro, S.T.P., M.Sc. Pendekatan lintas sektor ini menekankan pentingnya integrasi teknologi dan partisipasi aktif masyarakat untuk menjamin keberlanjutan program.
“Ini bukan sekadar pembangunan kebun gizi, tetapi langkah strategis dalam meningkatkan kapasitas masyarakat pedesaan melalui pendekatan inklusif dan inovatif,” ujar Rizki Wahyuning Damayanti, S.E., M.Sc., yang memimpin pelatihan pemasaran.
Harapan untuk Masa Depan
Peresmian Kebun Gizi Terpadu Demang Jaya tidak hanya menjadi tonggak inovasi ketahanan pangan, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain. Dengan dukungan pendanaan dari DRTPM Kemdikbudristek, program ini diharapkan mampu mengembangkan ekonomi berbasis komunitas secara berkelanjutan.
Melalui kolaborasi yang solid, program ini menciptakan harapan baru bagi masyarakat lokal untuk mandiri, produktif, dan sejahtera. Peresmian ini menjadi awal baru untuk memperluas manfaat inisiatif serupa ke wilayah lain di Indonesia.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait