KKNT Mahasiswa IPB Ajarkan Petani Banjar Tangani Penyakit Fusarium dan Pupuk dari Limbah Pepaya

SM Said
Mahasiswa IPB melakukan Kuliah Kerja Nyata Tematik di Langensari, Kota Banjar. Foto ist

BANJAR, iNewsCiamisRaya.id-Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) melakukan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi di Dusun Bantardawa, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat pada Jumat (12/7/2024). Kegiatan ini memberikan penyuluhan menangani penyakit fusarium pada pepaya calinan dan praktik pembuatan pupuk berbahan limbah pepaya. 

Kegiatan ini bertujuan memberikan solusi alternatif bagi para petani pepaya dalam menanggulangi permasalahan penyakit fusarium (busuk akar) yang menyerang tanaman pepaya. Serta dapat memanfaatkan limbah pepaya yang tidak terjual karena rusak atau busuk.

Penyakit fusarium, yang dikenal sebagai ancaman serius bagi tanaman pepaya, telah menyebabkan kerugian besar bagi para petani pepaya. Penyakit fusarium atau busuk akar disebabkan oleh jamur fusarium oxysporum ini dapat membuat tanaman menjadi layu dan mati, sehingga mengancam produktivitas pepaya.

“Insya Allah yang kami lakukan tidak hanya berbentuk penyuluhan saja, tapi kami akan melakukan pendampingan penuh di lapangan sampai akhir masa KKNT untuk memastikan keberhasilan program ini,” papar koordinator desa KKNT Inovasi IPB, Dani, Senin (29/7/2024).
 
Tim KKNT Inovasi IPB memperkenalkan penggunaan trichoderma, agen hayati yang efektif dalam mengendalikan pertumbuhan penyakit tanaman. Mereka berkolaborasi dengan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) setempat untuk melakukan aplikasi trichoderma secara langsung di lahan petani Pepaya Calina di Desa Rejasari. 

Dalam kegiatan ini, petani diberikan penyuluhan tentang cara mengaplikasikan Trichoderma dengan benar dan efektif. Tim KKNT IPB juga memberikan panduan teknis tentang perawatan tanaman dan pengendalian penyakit secara terpadu. 

Selain itu, tim KKNT IPB juga memberikan pelatihan pembuatan pupuk organik cair dengan memanfaatkan limbah Pepaya Calina. 

"Setiap langkah diterapkan dengan pengawasan untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan program ini," kata Dani.

Sementara itu, pengepul buah pepaya Tati berharap KKNT IPB bisa membantu petani menangani penyakit busuk akar pada tanaman pepaya. Petani dapat memanfaatkan limbah-limbah pepaya untuk meningkatkan kesuburan tanah pada lahan kebun pepaya. 

"Sehingga dapat membantu meningkatkan produktivitas Pepaya Calina,” timpalnya.

Salah satu petani pepaya juga menyampaikan terima kasih kepada tim KKNT IPB. Dia berharap mahasiswa IPB ini tidak memaparkan materi saja.

"Namun dapat membantu para petani identifikasi kondisi lahan petani secara langsung," tandasnya.

Editor : Suriya Mohamad Said

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network