Sementara itu menurut Koordinator pelaksana magang dan pelatihan budidaya ayam BR di kandang close house Tanjungmulya Grup, Ir H Kuswara Suwarman MBA, ada 6 fokus magang dan pelatihan. Meliputi observasi industri, budaya kerja, SOP perusahaan. Berikut proses produksi meliputi pengenalan dan pengoperasian kandang close house, penyiapan kandang dan pelaksanaan brooding.
Sebagai bonus juga ada kegiatan pengenalan hatchery dan RPHU (Rumah potong hewan unggas) di perusahaan perunggasan milik H Udin tersebut.
Memasuki angkatan ke-7 tahun 2024 ini menurut H Koswara sudah ada 84 guru kejuruan perunggasan dari berbagai SMK dari berbagai provinsi di tanah air yang mengikuti magang dan pelatihan upskilling dan re-skilling dalam peningkatan kompetensi guru di Tanjungmulya group. Seluruh peserta mendapat sertifikat tanda mengikuti magang dan pelatihan di kandang Tanjungmulya Group.
Termasuk 15 orang guru yang mengikuti pelatihan dan magang angkatan ke-7 tersebut. Yakni guru yang berasal dari NTT, Sulawesi, Sumbar, Riau, Bengkulu, Jateng dan Jabar sendiri.
Bagi Felisia Mau Naitkakin, SMKN Insana Balat Tuamau TTU NTT, kegiatan magang dan pelatihan budidaya ayam BR di kandang close house di Panumbangan Ciamis tersebut tidak hanya telah membawanya untuk pertama kali melakukan perjalanan jauh ke Pulau Jawa.
“Ini untuk pertama kali saya melihat langsung kandang modern yang bisa menampung 25.000 sampai 45.000 ekor ayam. Kalau di tempat saya kandang ayam pedaging paling besar hanya berkapasitas 1.000 ekor anak ayam (DOC),” ujar Felisia dalam kesan dan pesannya.
Hal senada juga diungkapkan Wa Ode Mirna Kaimudin SPd, guru SMKN 3 Buton Sulawesi Tenggara, maupun Ika Prima Nanda SPt, Guru SMKN 2 Solok Selatan Sumbar dan Tuti Novianti S.St dari SMK PP N Padang Mengatas Lima Puluh Kota (Sumbar) serta Rodiyah Fitri Hastuti SKH guru SMKN 1 Salam Magelang (Jateng).
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait