"Hari jumat onderdil itu sudah sampai di bengkel lalu pintu mobil dibuka semuanya, saat ditanya bau cumi dan udang mereka menjawab cumi sama udangnya sudah dibuang, jadi tidak bau lagi," ungkapnya.
Mobil selesai diperbaiki sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu ketiga tersangka tersebut langsung pergi meninggalkan bengkel ke arah barat.
Dua hari setelah mereka pergi, di sekitar bengkel digegerkan dengan penemuan mayat wanita terbungkus selimut. Ia mendapatkan informasi itu dari sopir angkot yang lewat lalu mengkonfirmasi ke warga dan melaporkan ke Polisi.
"Setelah beberapa hari ada polisi datang ke sini menanyakan tiga orang itu. Akhirnya saya tau 3 orang itu lah yang membuang mayat dan sekarang sudah diamankan polisi," katanya.
Adapun terkait informasi bahwa ketiga tersangka sempat memakan nasi liwet di bengkel, Risman menjelaskan bahwa hal itu sebagai bentuk penjamuannya terhadap tamu.
Apalagi jika mengingat mereka mengetahui bengkelnya dari komunitas otomotif, "Nasi liwet itu dibuat oleh saya sebagai jamuan karena mereka tau bengkel saya dari komunitas otomotif, dan itu juga modal saya," jelasnya.
Dengan adanya kejadian itu, ia mengaku dirinya dirugikan terutama dalam hal perasaan. Masyarakat banyak yang menyangka bahwa kejadian pembunuhan dilakukan di bengkel miliknya.
Padahal, ceritanya tidak seperti itu tapi ada orang yang datang membawa mayat lalu membuangnya di Banjar dekat lokasi bengkel miliknya.
"Rugi materi sih tidak meski sekarang bengkel juga kurang ramai setelah ada kejadian ini. Tapi banyak yang suudzon, nggak apa-apa mungkin mereka tidak tau. Saya tidak melakukan apa pun soal kasus ini," katanya.
"Karena kalo saat itu tau ada mayat pasti saya tidak akan tinggal diam," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait