“Bagi mereka yang bisa memenej gejala awal tersebut, tentu akan lebih tenang. Tetapi bagi yang tidak bisa memenej, tingkat kegelisahan dan kekecewaan akan terus meningkat. Sehingga jatuh depresi, stress berat,” jelas Ustad Gumilar.
Depresi tidak hanya gagal jadi anggota dewan, terlebih stres dengan jumlah uang yang sudah dikeluarkan. Mungkin dengan menjual atau menggadaikan harta benda. Lebih parah lagi bila menyisakan hutang yang menumpuk. Sehingga putus asa, larut dalam kekecewaan berat.
“Minggu pertama ini baru muncul gejala awal. Puncaknya nanti pada minggu ke-4 atau ke-5. Saat sudah diumumkan siapa-siapa yang terpilih menjadi anggota dewan sesuai dengan raihan suara masing-masing,” imbuhnya.
Untuk para caleg stress, menurut Ustad Gumilar, Pondok Pesantren Nurul Firdaus tidak hanya melayani konsultasi. Tetapi juga rehabilitasi dengan penanganan medis holistik. Tersedia 10 kamar rawat inap dengan kapasitas 4 sampai 5 orang per kamar.
Tim medis yang menangani ada yang menangani khusus gejala kejiwaan oleh dokter spesialis kejiwaan (SpKJ). Penanganan menyeluruh secara holistik lewat hipnoterapi, ruqyah syariah, spiritual emotional freedom technique (SEFT), behavior terapi, kognitif therapy, spiritual therapy. Serta berbagai upaya pengobatan holistik lainnya dengan harapan caleg depresi kembali sembuh.
Dengan lama masa therapy bervariasi, tergantung gejala dan tingkat motivasi atau semangat pasien untuk sembuh.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait