2. Belalang Sembah
Tidak semua spesies belalang sembah mempraktikkan kanibalisme seksual. Dibanding belalang sembah jantan, belalang sembah betina jauh lebih besar dan kuat sehingga memudahkan menangkap mangsanya.
Betina mengirimkan sinyal kimia feromon untuk menarik perhatian pejantan. Ketika pejantan mencoba mengawini betina, ia rentan diserang. Sekalipun belalang sembah jantan dipenggal kepalanya oleh betina, belalang sembah jantan masih bisa kawin karena saraf di perutnya mengendalikan tubuh.
Melahirkan membutuhkan banyak energi dari betina, karena dapat bertelur sekitar 100 butir. Oleh karena itu, memakan pejantan memberi betina nutrisi yang dibutuhkan untuk melahirkan keturunannya.
Beberapa spesies belalang sembah dapat bereproduksi secara aseksual dalam proses yang disebut partenogenesis, dan memakan belalang sembah jantan dapat memicu proses ini.
3. Anakonda Hijau
Anaconda hijau memiliki strategi perkawinan yang sangat menarik. Ular tersebut bersifat poliandri, karena itu akan kawin dengan banyak jantan. Hal ini dilakukan dalam apa yang disebut “bola kembang biak”, di mana terkadang lebih dari 10 pejantan berkumpul di atas seekor betina dan bersaing satu sama lain untuk menemukan kloaka agar mereka dapat kawin.
Bola perkembangbiakan bisa bertahan hingga empat minggu. Saat itu kemungkinan besar betina sudah kawin dengan banyak jantan.
Anakonda hijau betina lebih besar dan kuat dibandingkan jantan. Mereka mempunyai masa kehamilan yang lama dan pergerakan mereka sangat terbatas. Oleh karena itu, dengan memakan satu atau lebih pejantan setelah kawin, mereka memperoleh nutrisi yang dibutuhkan agar berhasil melahirkan keturunannya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait