BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Pemerintah Kota Banjar, Jawa Barat mulai menyiapkan langkah untuk menyusun perencanaan pembangunan di masa transisi kepala daerah.
Hal itu disiapkan karena jabatan Wali Kota Banjar Ade Uu Sukaesih dan Wakilnya Nana Suryana akan segera berakhir pada 3 Desember 2023 mendatang.
Pada 4 Desember 2023 nanti hingga masa pemilihan kepala daerah (Pilkada) itu akan diisi oleh Pejabat (Pj) pilihan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.
Sehingga, Pemerintah Kota Banjar melalui Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) telah lebih awal menyiapkan perencanaan agar tidak ada kekosongan program maupun kegiatan pembangunan di daerahnya.
"Ini sebuah tantangan kami Bappelitbangda bagaimana arah pembangunan kedepan di masa transisi pimpinan daerah," kata Kepala Bapelitbangda Kota Banjar Andi Bastian kepada iNewsCiamisRaya.id, Senin (27/11/2023).
Meski demikian, Andi menyebutkan pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi hal tersebut.
"Kami Bappelitbangda sudah menyiapkan langkah agar Kota Banjar ini bisa menjadi pusat jasa," kata dia.
Langkah ini disiapkan supaya masa transisi kepala daerah di Banjar ini bisa mendorong agar daerahnya menjadi pusat jasa untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada.
Apalagi dikatakan Andi, Kota Banjar itu berada di titik yang strategis dimana ada di jalur perlintasan.
"Dengan lokasi yang strategis ini tentu kita harus memanfaatkannya dengan baik dimana kami ingin menjadikan Kota Banjar ini menjadi pusat jasa, baik jasa perdagangan, kesehatan atau pusat jasa lainnya," kata Andi.
Andi juga menyebutkan bahwa di masa transisi kepala daerah ini, Pemerintah Kota Banjar akan lebih memperkuat dan menyempurnakan visi-misi Wali Kota dan Wakilnya yang sekarang yaitu sektor agropolitan.
"Tapi terkait untuk penguatan dan penentuannya akan mengikuti kebijakan kepala daerah baru," ucapnya.
Selain itu, di masa transisi nanti, Bapelitbangda Kota Banjar telah menyiapkan sebuah sistem yang terintegrasi dengan semua informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Sistem yang dimaksud dikatakan Andi bernama "Satu Data". Sistem ini akan bisa diakses oleh masyarakat yang membutuhkan informasi, baik yang lama maupun terbaru.
"Aplikasi Satu Data ini tentu akan mempermudah masyarakat dalam mencari data, bisa diambil kapan pun, dimana pun dan oleh siapa pun, baik oleh masyarakat atau OPD,"jelasnya.
Sektor Jasa Adalah Penopang Ekonomi di Kota Banjar
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Banjar Taufiq mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya bahwa sektor Jasa salah satu penopang perekonomian di Kota Banjar.
Akan tetapi harus didorong agar bisa sama atau lebih dari sektor perdagangan. Sebab sampai saat ini perdagangan menjadi yang utama dan signifikan dalam pertumbuhan ekonomi di Kota Banjar.
"Berdasarkan data kami, Pertumbuhan Ekonomi Banjar pada 2022 mencapai 14,19 persen. Angka tersebut lebih lemah dibanding sektor perdagangan yang sudah signifikan," katanya.
Pertumbuhan di sektor jasa di Kota Banjar itu masih harus didorong karena masih lambat atau lemah, salah satu contohnya seperti perhotelan dan transportasi, tentu itu akan berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi Kota Banjar.
Sektor jasa itu bisa di dorong oleh kegiatan-kegiatan yang berdampak multiplier efek, apalagi jika sektor ini bisa berhubungan dengan sektor wisata dan transportasi.
"Karena sektor transportasi juga sama tidak berjalan signifikan, itu dikarenakan masyarakat umumnya sudah memakai kendaraan pribadi jadi memang kurang begitu baik," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait