Suatu ketika Rasulullah ditanya, "Apakah Yajuj dan Majuj menerima dakwahmu?" Maka Rasulullah menjawab: "Aku berpapasan dengan mereka di malam Lailatul Isra'. Aku memanggil mereka tetapi mereka tidak menjawab."
Menurut penjelasan dari Ibnu Katsir, Yajuj dan Majuj merupakan keturunan Adam. Sementara menurut Kitab Ruhul-Ma'ani, Yajuj wa Majuj adalah sebagai dua kabilah keturunan Yafits bin Nuh, dan bangsa Turki dianggap sebagai sebagian dari mereka. Mereka disebut sebagai "Turk" karena ditinggalkan di sebelah sananya tembok.
Dr Asy-Syafi Al-Mahi Ahmad menyusun fase-fase keluarnya Yajuj dan Majuj sesuai peradaban sejarah. Keluarnya mereka yang terakhir adalah menjelang hari Kiamat.
Silsilah Yajuj dan Majuj ketika mereka keluar diketahui dengan nama-nama yang beraneka ragam:
1. Menurut orang-orang Asyrian pada abad ke-6 sebelum Masehi mengenal mereka dengan nama Scythians.
2. Orang-orang Cina pada abad ke-3 sebelum Masehi menyebut mereka dengan nama Hsiun-nu.
3. Orang-orang Eropa pada abad ke-4 Masehi menyebut mereka dengan nama Hun.
4. Menurut kaum muslimin, orang-orang Cina dan Eropa pada abad ke-13 Masehi mengenal mereka dengan nama bangsa Mongol dan Tartar yang merupakan fitnah pada zaman dahulu, sekarang dan akan datang.
Tembok Yajuj dan Majuj
Menurut beberapa sumber seperti Kitab Marasidil-Ittila' dan kitab karya Ibnu at-Faqih, Yajuj dan Majuj saat ini masih terkurung di dalam tembok yang dibangun oleh Raja Dzulqarnain. Mengenai Lokasi tembok ini yang terkenal adalah berada di Derbent (atau Darband) yang terletak di Pantai Laut Kaspia.
Encyclopaedia Biblica menjelaskan tembok itu: "Derbent atau Darband Adalah sebuah kota kerajaan Persia di Kaukasus, termasuk provinsi Daghistan, di pantai Barat laut Kaspia. Di ujung sebelah Selatan, terletak Tembok Kaukasus yang menjulang ke laut, yang panjangnya 50 Mil, yang disebut Tembok Alexander. Tembok ini seluruhnya mempunyai ketinggian 29 kaki, dan tebal ± 10 kaki dengan pintu gerbangnya terbuat dari besi. terdapat berpuluh-puluh menara-pengintai dan merupakan pertahanan tapal-batas kerajaan Persi yang kuat."
Sekilas tentang Dajjal
Meskipun sosok Dajjal tidak disebut secara langsung dalam Al-Qur'an, namun Rasulullah menyebutnya dalam banyak riwayat Hadis. Dajjal adalah sosok manusia pembohong besar yang akan muncul di akhir zaman. Kitab-kitab Hadits menggunakan kata Dajjal atau disebut Anti Christus.
Ciri-ciri fisik Dajjal disebutkan, seperti matanya buta sebelah, rambutnya keriting, badannya pendek dan bengkok, serta tertulis di antara kedua matanya huruf Kaf Fa Ra yang maknanya "kafir". Dajjal juga dikatakan memiliki kelebihan dalam melakukan tipu daya sehingga manusia terpedaya mengikutinya. Dalam hadis juga disebutkan bahwa Dajjal memiliki "surga dan neraka", ia mampu membawa air dan api, menurunkan hujan, mengeluarkan harta benda dari reruntuhan, dan menghidupkan orang mati. Alam pun tunduk pada perintahnya.
Rasulullah bersabda: "Tidak ada seorang Nabi pun kecuali dia telah mengingatkan umatnya dari si buta sebelah yang pendusta (Dajjal). Ketahuilah sesungguhnya dia buta sebelah dan sesungguhnya Rabb kalian tidak buta sebelah, di antara kedua matanya tertulis "Ka Fa Ra". (Muttafaqun 'Alaih)
Dalam riwayat lain, Beliau bersabda: "Jika Dajjal telah keluar dan saya masih hidup maka saya akan membela (menjaga) kalian, namun Dajjal keluar sesudahku." (HR Ahmad)
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait