Kisah Kusnadi Kalak BPBD Kota Banjar, Tukang Kendang Dangdut yang Pernah Tampil Bareng Ayu Ting Ting

BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Kusnadi, seorang individu yang memiliki penampilan sederhana bahkan nyentrik. Ia merupakan seorang tukang kendang yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Jawa Barat. Meskipun memiliki profesi yang sangat berbeda dari pekerjaan resminya, Kusnadi telah berhasil memadukan keduanya.

Pria yang lahir di Banjar pada 7 Maret 1966 ini akrab disapa dengan panggilan Zupen. Selain dikenal sebagai pejabat BPBD Kota Banjar, ia juga terkenal sebagai pencinta musik dangdut. Nama panggilannya, Zupen, telah menjadi legendaris dan mencirikan identitasnya sebagai pencinta dangdut di daerahnya.

Ternyata, Zupen memiliki lebih dari sekadar cinta terhadap musik dangdut. Ia juga memiliki keahlian dalam memainkan alat musik, khususnya yang berkaitan dengan dangdut, seperti kendang. Sebelum menjadi seorang pejabat, Zupen sering tampil sebagai tukang kendang. Gabungan antara pekerjaan resminya sebagai pejabat dan bakatnya dalam musik dangdut, tentu saja menambahkan dimensi unik pada kepribadiannya.

"Bermain kendang itu dari muda, tahun 1987-an," kata Kusnadi saat ditemui iNewsTasikmalaya.id, Minggu (22/10/2023).

Zupen mengaku, dari keahlian memainkan kendang, dirinya sering kebanjiran job. "Dulu sempat ada orang yang nelpon dari luar negeri meminta saya pentas," ucapnya.

Lanjut Zupen, ternyata penelepon itu merupakan TKI yang bekerja di Hongkong. Ia meminta Zupen untuk bermain kendang saat tiba di kampung halamannya di Ciamis.

"Sering juga sih orang-orang yang bekerja di luar negeri dan ketika pulang memesan ingin dihibur oleh kelompok dangdut saya," ungkap Zupen.

Ia menceritakan kisahnya mencintai musik dangdut. Zupen menilai, banyak manfaat dan pengalaman yang didapatkan ketika dirinya bergelut di dunia dangdut.

Zupen pun bangga sebagai pencinta musik dangdut. "Dari dunia dangdut saya memiliki banyak pengalaman yang tidak akan bisa ditemukan di mana pun," ujarnya.

Editor : Asep Juhariyono