Setibanya di Puskesmas Cikoneng, lanjut Hengki, awalnya mengira puskesmas tutup karena di depannya sepi. Ia kemudian menghubungi teman sesama ojol dan istrinya untuk menjemputnya di Puskesmas Cikoneng.
“Kirain tutup itu puskesmas karena depannya sepi. Pas di cek ternyata buka, di sana diberikan perawatan pertama,” ungkapnya.
“Saya telepon teman, bisa jemput kesini gak, bahu saya sakit mungkin patah. Terus telepon istri juga untuk jemput ke Puskesmas Cikoneng,” sambung dia.
Setelah mendapat perawatan pertama, korban kemudian dibawa ke RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Hengki menyebut, jaket dan bajunya bolong. Bahkan terdapat lobang di bahu kanannya dan mengeluarkan darah. “Pas lihat jaket bolong, baju bolong, di sini (bahu kanan) ada lubang,” sebutnya.
Pria 32 tahun itu menambahkan, saat kejadian dirinya tidak mendengar suara letusan seperti letusan senjata api. Kata Hengki, sejauh ini, luka di bahunya belum bisa dipastikan karena apa, karena masih menunggu dokter spesialis untuk memastikannya.
“Gak dengar ada suara letusan. Dari hasil rontgen gak ada peluru, tulangnya retak. Belum bisa dipastikan bekas tembakan, gak tembus, ada lobang saja di depan di bahu," pungkasnya.
