Kuswantoro menambahkan, dalam kesempatan ini umat Katolik memberikan simbol cetakan tangan dengan abu warna-warni sebagai tanda memulai puasa pantang prapaskah serta untuk memberi warna kepada seluruh ciptaan terutama alam dan lingkungan.
"Selama prapaskah ini umat Katolik diharapkan mau bertaubat, peduli terhadap sesama, peduli terhadap alam ciptaan serta membela rasa terhadap sesama," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait