Terusir dari Langit
Keangkuhan dan kesombongan Azazil ternyata tak berubah. Tak ada penyesalan sedikitpun, tentang ucapan 'protesnya' kepada Allah. Karena sebab itulah, akhirnya Allah mengusir Iblis dari langit. Allah juga mengubah wajah Iblis yang semula indah cemerlang menjadi buruk rupa dan hina.
“Turunlah kamu dari surga. Tidak sepatutnya kamu menyombongkan diri dari dalamnya, Maka keluarlah! Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina! Sesungguhnya mulai sekarang kamu terlaknat sampai hari kiamat!” firman Allah pada Iblis.
Kabar diusirnya Iblis dari surga sampai pada para malaikat lain. Mereka sedih karena pemimpin para malaikat sekaligus bendahara surga itu sampai-sampai dilaknat Allah. Bahkan dikisahkan bahwa Malaikat Jibril dan Mikail menangis.
“Apakah yang membuatmu menangis?” tanya Allah.
“Ya Allah, kami tidaklah aman dari tipu daya-Mu,” ujar mereka.
“Begitulah Aku. Jadilah engkau berdua tidak aman dari tipu daya-Ku,” firman Allah.
Balas Dendam Mengganggu Manusia Hingga Kiamat
Sementara itu, sebelum turun ke bumi, Iblis meminta agar dibebaskan dari kematian hingga waktu Adam dan keturunannya dibangkitkan. Keinginannya adalah agar tiap kelahiran satu manusia, lahir juga satu keturunan Iblis. Namun, ketika manusia tutup usia, hal itu tidak berlaku untuk keturunan Iblis. Mereka kekal hingga kiamat tiba.
“Ya Tuhanku, kalau begitu berilah tangguhan kepadaku sampai hari manusia dibangkitkan,” ujar Iblis.
Iblis memiliki maksud, yakni agar ia dapat membalas dendam dengan cara menghasut manusia supaya ingkar dari perintah Allah. Iblis berjanji bahwasanya ia akan menjerumuskan manusia ke dalam maksiat dengan berbagai cara. Dia akan mendatangi manusia dari depan, belakang, atas, bawah, kiri dan kanan.
“Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur,” janji Iblis.
Allah Ta'ala berfirman :
{قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لأقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (17) }
"Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus (16).Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)" (QS Al-A’râf: 16-17).
Itulah kisah iblis. Dari makhluk yang awalnya sangat mulia, kemudian berubah jadi makhluk paling hina. Hendaknya ini menjadi hikmah penting bagi seorang muslim, agar tidak bersikap sombong, terlebih di hadapan Allah Ta'ala.
Wallahu A'lam.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews dengan judul " Karena Sombong, Sang Azazil yang Mulia menjadi Makhluk Terhina "
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait