Kisah Pujangga Sakti Ranggawarsita, Ramalkan Kemerdekaan Indonesia dan Kematiannya Sendiri

Yuswantoro
Gambar foto Ranggawarsita dalam buku Serat Condrorini karya Tan Khoen Swie. Foto: Wikipedia

JAKARTA, iNewsCiamisRaya.id - Ranggawarsita, seorang pujangga sakti dari Surakarta yang meramalkan kemerdekaan Indonesia dan juga meramalkan kematiannya sendiri.

Salah satu syair yang diciptakan oleh Ranggawarsita yang masih relevan hingga kini tertulis sebagai berikut.

Amenangi zaman édan,

Ewuhaya ing pambudi,

Mélu ngédan nora tahan,

Yén tan mélu anglakoni,

Boya keduman mélik,

Kaliren wekasanipun,

Ndilalah kersa Allah,

Begja-begjaning kang lali,

Luwih begja kang éling klawan waspada.

Syair tersebut diduga diciptakan oleh pujangga besar dari Kasunanan Surakarta ini, waktu era pemerintahan Pakubuwono IX.

Terdiri atas 12 bait tembang Sinom, syair yang termuat dalam Serat Kalatida tersebut, diduga merupakan ungkapan kekesalan hati Ranggawarsita, terhadap situasi masa itu. Di mana banyak penjilat yang mencari keuntungan pribadi. Kalau diterjemahkan, kurang lebih memiliki arti, sebagai berikut:

Menyaksikan zaman gila,

Serba susah dalam bertindak,

Ikut gila tidak akan tahan,

Tapi kalau tidak mengikuti (gila),

Tidak akan mendapat bagian,

Kelaparan pada akhirnya,

Namun telah menjadi kehendak Allah,

Sebahagia-bahagianya orang yang lalai,

Akan lebih bahagia orang yang tetap ingat dan waspada.

Editor : Asep Juhariyono

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network