Tetangga pun mengusir Arthur dan para istrinya untuk meninggalkan desa mereka. Beberapa warga bahkan membuat coretan bertuliskan "Keluarga Iblis. Pergilah" di bangunan rumah Arthur.
Sontak hal itu pun membuat Arthur dan istri-istrinya dilanda katakutan dan merasa tak bebas bersosialisasi dengan warga lainnya.
"Kami semua khawatir, tentu saja. Awalnya takut, tetapi kami duduk dan berbicara untuk memahami masalahnya," ungkap Arthur.
"Kami hidup dengan beberapa ketidaksepakatan kecil, tapi tidak ada yang aneh dalam kehidupan pasangan [saya] sampai saat itu," ujarnya.
Kondisi ini pun membuat hubungan Arthur dengan para istrinya menjadi tegang. Lantaran tak bisa keluar rumah, 8 istri Arthur dilanda kebosanan.
Percekcokan pun makin sering terjadi dalam rumah tangga Arthur dan 8 istrinya. Makin tersiksa, 4 istri kemudian memilih untuk berpisah.
"Tapi diskusi kecil ini akhirnya menjadi lebih sering dan kami mencapai kesepakatan untuk berpisah," papar Arthur.
"Kami berakhir dengan damai, masing-masing mengatakan apa yang dirasakan dan begitulah seharusnya cinta yang bebas," sambungnya.
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait