Suharno menjelaskan, pasca kejadian tanah longsor, ada sejumlah anak-anak yang terjebak dan tidak bisa melintas seusai pulang sekolah. Orang tua anak dan warga sekitar berupaya menggendong anak- anak ke atas batu raksasa tersebut agar bisa pulang ke masing-masing rumahnya.
"Tadi anak-anak yang pulang sekolah juga digendong orang tuanya naik ke batu supaya bisa sampai ke rumahnya," jelasnya.
Ia menuturkan, untuk mengevakuasi batu berukuran besar tersebut tidak bisa menggunakan alat berat. Melainkan perlu tim teknik yang melakukan penilaian bila harus kembali dihancurkan menggunakan dinamit.
"Evakuasinya belum tahu harus pakai dinamit lagi atau seperti apa. Harus ada tim teknik, jangan sampai setelah dihancurkan kembali lagi terjadi batu longsor dari bukit," pungkasnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait