Menurutnya, budaya lokal khas Jawa Barat penting dilestarikan jangan sampai punah termakan zaman. Dalam permainan egrang, lanjut Dedi, mempunyai makna sikap kepancasilaan.
"Jadi mereka menunjukan gotong royongnya, kerjasamanya, dan hal-hal lain yang ingin ditonjolkan,” ujarnya.
Dedi berharap dengan dilestarikannya kaulinan zaman baheula bisa mengembangkan anak-anak khususnya di Jabar mempunyai pemikiran cerdas, serta berwawasan luas.
Tokoh masyarakat Ciamis, Heri Solehudin, menuturkan, selain sebagai salah satu aspek dalam melestarikan budaya tradisional, Festival Egrang juga mempunyai aspek pariwisata dan ekonomi.
Menurutnya, dengan diaplikasikannya hal tersebut akan menjadi sinergi bersama, sehingga warga sekitar khususnya warga Kawali dan Ciamis serta warga Jabar bisa lebih makmur dan sejahtera.
“Mudah-mudahan nanti kedepannya itu ada suatu kegiatan rutin tahunan. Sehingga kemudian akan mendapatkan penghasilan buat warga masyarakat yang berjualan maupun dari pemerintah daerah untuk mendapatkan PAD,” ucapnya.
Editor : Asep Juhariyono
Artikel Terkait