get app
inews
Aa Text
Read Next : Banjir Besar Rendam 4 Desa di Purwadadi Ciamis, Ratusan Rumah dan Ribuan Hektare Sawah Tergenang

Limbah Aci Kawung Disulap Jadi Kompos, Inovasi Hijau Petani Organik Ciamis

Sabtu, 31 Mei 2025 | 20:20 WIB
header img
Limbah Aci Kawung Disulap Jadi Kompos, Inovasi Hijau Petani Organik Ciamis. Foto: CiamisRaya.iNews.id/Andri M Dani

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id – Limbah pabrik aci kawung yang selama ini menjadi sumber pencemaran lingkungan di wilayah Sarayuda, Desa Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, kini mulai menemukan jalan keluar. Para petani organik di Ciamis, yang tergabung dalam Paguyuban Petani Organik Ciamis (PPOC), sejak 2023 telah mengubah sampah itu menjadi pupuk kompos bernilai tinggi untuk pertanian.

Dipimpin oleh H. Abdul Majid, para petani PPOC berhasil memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan baku utama pembuatan pupuk organik padat, yang digunakan untuk tanaman padi dan hortikultura. Menurutnya, setiap minggu tak kurang dari 1 ton limbah aci kawung berhasil mereka olah menjadi pupuk.

"Kami memanfaatkan limbah yang melimpah dan selama ini menjadi masalah lingkungan, lalu kami ubah menjadi sumber daya pertanian yang bermanfaat. Ini langkah kecil tapi punya dampak besar," ujar Majid saat ditemui di lokasi, Sabtu (31/5/2025).

Tiga Lokasi Demplot, Satu Tujuan Hijau

Hingga kini, PPOC telah membangun tiga demplot utama untuk uji coba dan pemanfaatan kompos tersebut: satu hektare sawah di wilayah Maleber, 250 bata di area Komplek Situs Jambansari, serta sebidang kebun di Desa Mekarjadi, Kecamatan Sadananya.

Hasilnya? Sangat menggembirakan. Kompos dari limbah aci kawung yang telah dicampur dengan kohe (kotoran hewan) serta dedaunan hijau, terbukti mampu mempercepat pertumbuhan tanaman dan memperbaiki struktur tanah.

Pencampuran dilakukan dengan formula khusus:

  • 3-2-1 (limbah aci – kohe – daun hijau) untuk tanaman padi, dan
  • 3-2-2 untuk hortikultura seperti sayuran dan buah.

Majid menjelaskan bahwa hasil panen padi organik akan mencapai puncak optimal pada musim tanam ketiga. “Panen pertama dan kedua sudah menjanjikan, tapi hasil maksimal baru benar-benar terasa di panen ketiga,” jelasnya.

Limbah Jadi Solusi, Bukan Polusi

Limbah aci kawung di Sarayuda sebelumnya menjadi momok bagi warga. Bau menyengat dan tumpukan yang menggunung sering kali memicu keluhan, terutama saat musim hujan. Namun berkat inisiatif para petani PPOC, persoalan ini perlahan berubah menjadi peluang.

“Stok limbah ini luar biasa banyak dan tidak akan habis untuk puluhan tahun ke depan. Kalau tidak dikelola, bisa terus jadi masalah,” tambah Majid.

Kini, tak hanya pupuk padat, PPOC juga sedang menjajaki kerjasama dengan sebuah perusahaan yang tertarik mengembangkan pupuk organik cair (POC) dari limbah yang sama. Ini membuka peluang baru bagi pengelolaan limbah berbasis ekonomi sirkular.

“Sampah yang dulunya dianggap tidak berguna, sekarang bisa jadi emas hijau bagi petani,” pungkas Majid dengan optimistis.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut