get app
inews
Aa Text
Read Next : 188 Pohon di Sepanjang Jalan Nasional Ciamis Rawan Tumbang, Termasuk Asem Tua Warisan Belanda

Banjir Besar Rendam 4 Desa di Purwadadi Ciamis, Ratusan Rumah dan Ribuan Hektare Sawah Tergenang

Sabtu, 31 Mei 2025 | 09:57 WIB
header img
Banjir Besar Rendam 4 Desa di Purwadadi Ciamis, Ratusan Rumah dan Ribuan Hektare Sawah Tergenang. Foto: dok. BPBD Ciamis

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id – Banjir besar kembali melanda wilayah selatan Ciamis. Hujan deras berkepanjangan yang terjadi sejak Rabu dini hari (28/5/2025) mengakibatkan luapan beberapa sungai dan saluran air (avoor), sehingga empat desa di Kecamatan Purwadadi terendam banjir. Banjir tersebut menyebabkan 357 rumah terendam dan lebih dari 1.150 hektare lahan pertanian terendam air, sebagian di antaranya berisi tanaman padi yang terancam gagal panen.

Air yang meluap berasal dari Sungai Ciseel, Citalahap, Cikawasen, serta sejumlah avoor. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, air-air tersebut seharusnya mengalir ke Sungai Citanduy. Namun, karena debit air Citanduy sangat tinggi dan alirannya melambat akibat sedimentasi, maka air justru berbalik menggenangi permukiman dan area persawahan.

“Debit Sungai Citanduy terlalu besar, air dari anak sungai tidak tertampung dan meluap ke daratan,” jelas Ani, Kamis (29/5/2025).

Empat Desa Terdampak, Desa Purwajaya Terparah

Dari hasil pendataan Tim Reaksi Cepat BPBD, banjir paling parah terjadi di Desa Purwajaya, tepatnya di Dusun Panineungan. Sebanyak 169 rumah warga terendam dan sebagian warga terpaksa mengungsi. Di desa ini, 300 hektare sawah tergenang, dengan 45 hektare di antaranya sedang ditanami padi.

Desa Sukamulya juga terdampak cukup parah. Air merendam 96 rumah dan 314 hektare sawah, tersebar di Dusun Karangtengah, Karanganyar, Sukaharja, dan Cikadongdong. Sekitar 41 hektare sawah yang terdampak sedang dalam masa tanam padi.

Sementara itu, di Desa Karangpaninggal, 13 rumah di Dusun Langen terendam banjir, disertai dengan 290 hektare sawah yang terendam, termasuk 17,25 hektare yang berisi tanaman padi.

Desa Sidarahayu juga tak luput dari dampak banjir. Sebanyak 49 rumah yang berada di Dusun Manganti dan Talangbanteng terdampak, dan genangan merendam 250 hektare sawah, 53,5 hektare di antaranya sedang ditanami.

Air Mulai Surut, Tapi Sawah Masih Tergenang

Meski pada Kamis malam (29/5/2025) banjir di pemukiman warga telah surut, genangan di lahan pertanian masih terlihat seperti danau luas. Warga yang sempat mengungsi kini mulai kembali ke rumah masing-masing. Namun demikian, kerusakan lahan dan potensi gagal panen menjadi kekhawatiran besar bagi para petani.

Selain kerusakan fisik, dampak kesehatan pun muncul. Sebanyak 139 warga tercatat mengalami gangguan kesehatan akibat banjir, seperti diare, demam, dan gatal-gatal. Satu orang bahkan terdiagnosis mengidap typus. Untuk mengatasi pencemaran air, BPBD dan dinas terkait telah melakukan kaporitisasi terhadap sumur-sumur warga yang tercemar.

Perumdam Tirta Galuh Ciamis juga telah bergerak cepat dengan menyalurkan air bersih menggunakan unit hydrant ke lokasi terdampak.

Langkah Penanggulangan dan Rencana Jangka Panjang

Menghadapi potensi banjir berulang, BPBD Kabupaten Ciamis telah berkoordinasi dengan berbagai instansi seperti BBWS Citanduy, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, serta TNI-Polri. Hasil dari koordinasi tersebut memunculkan satu solusi jangka panjang: normalisasi besar-besaran Sungai Citanduy.

“Pendangkalan Sungai Citanduy sudah dalam tahap kritis. Diperlukan pengerukan secara masif dan berkelanjutan untuk menghindari banjir serupa di masa depan,” tegas Ani Supiani.

Normalisasi sungai menjadi langkah penting untuk menyelamatkan kawasan lumbung pangan di Ciamis selatan yang kini terus terancam akibat tingginya risiko banjir.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut