get app
inews
Aa Text
Read Next : Ramah Musafir, Masjid dan Musala di Jalur Mudik Ciamis Buka 24 Jam

Mayoritas Masjid di Ciamis Masih Menghadap Kiblat yang Tidak Tepat, Komunitas Falaq Ungkap Faktanya

Jum'at, 30 Mei 2025 | 09:36 WIB
header img
Verifikasi arah kiblat di Masjid Agung Ciamis saat fenomena antipoda, Selasa (27/5/2025). Foto: CiamisRaya.iNews.id/Andri M Dani

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id – Ribuan masjid dan musala di Kabupaten Ciamis diduga belum menghadap arah kiblat secara presisi.

Dari sekitar 5.000 rumah ibadah yang tersebar di 258 desa dan 7 kelurahan di 27 kecamatan, hanya sebagian kecil yang telah melalui proses verifikasi arah kiblat secara ilmiah dan akurat.

Kasus mencolok ditemukan di Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, di mana dari 48 masjid dan musala yang diperiksa, hanya satu yang terbukti menghadap ke arah Ka’bah dengan tepat.

Fakta ini diungkap oleh Komunitas Falaq Ciamis-Banjar, sebuah kelompok yang terdiri dari mahasiswa dan dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Darussalam (UID) yang mendalami ilmu falak dan astronomi Islam.

“Kami menemukan bahwa 47 dari 48 rumah ibadah di Puloerang menyimpang dari arah kiblat yang seharusnya,” ungkap Ketua Komunitas Falaq, Fikri Ardiansyah, Kamis (29/5/2025).

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat itu, Komunitas Falaq membawa peralatan seperti teodolit, kompas kiblat, hingga alat rancangan mereka sendiri untuk mengukur ulang arah kiblat secara presisi. Verifikasi dilakukan secara swadaya sebagai bagian dari kontribusi keilmuan kepada masyarakat.

Fikri menjelaskan bahwa tidak semua proses kalibrasi arah kiblat memerlukan alat-alat modern. Ada fenomena alam yang dapat dimanfaatkan umat Islam secara sederhana namun sangat akurat, yaitu fenomena antipoda atau dikenal juga sebagai Rasdul Qiblat.

Fenomena ini terjadi saat matahari tepat berada di atas Ka’bah, sehingga bayangan benda tegak lurus akan menunjuk langsung ke arah kiblat. Momen ini terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada 26–30 Mei dan 16–18 Juli. 

Untuk tahun 2025, fenomena antipoda terjadi pada Selasa, 27 Mei 2025 pukul 16.15 WIB dan Kamis, 17 Juli 2025 pukul 16.18 WIB. 

Pada waktu tersebut, siapa pun bisa mengecek ulang arah kiblat hanya dengan tongkat, benang bandul, atau tiang yang membentuk bayangan lurus saat terkena cahaya matahari. Garis bayangan itulah yang menunjukkan arah kiblat yang sebenarnya.

Memanfaatkan momen antipoda, Fakultas Syariah dan Hukum UID bekerja sama dengan BHRD Kemenag Ciamis dan DKM Masjid Agung Ciamis mengadakan kegiatan verifikasi arah kiblat secara langsung pada Selasa (27/5/2025). Cuaca cerah mendukung kegiatan tersebut sehingga bayangan bisa terlihat jelas.

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum UID, Dr. Sumadi Jo, memimpin kegiatan yang diikuti 30 mahasiswa dan dosen. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa arah kiblat bangunan utama Masjid Agung Ciamis sudah akurat, namun arah kiblat bagian selasar (perluasan bangunan) ternyata menyimpang dan perlu dikoreksi.

Di sisi lain, Badan Hisab Rukyat Daerah (BHRD) Kemenag Ciamis juga terus melakukan verifikasi arah kiblat. Tahun ini, mereka sudah memeriksa 50 dari 100 masjid peserta program Masjid Award.

“Jika ada permintaan dari masyarakat atau pengurus masjid, kami siap membantu melakukan kalibrasi arah kiblat,” jelas Ujang Nursyamsi, dari BHRD Kemenag.

Sebagai langkah lanjutan, Komunitas Falaq Ciamis-Banjar menyatakan siap bekerja sama dengan Pemkab Ciamis untuk melakukan pengecekan arah kiblat di seluruh Masjid Besar tingkat kecamatan. Verifikasi ini penting agar arah salat berjamaah tidak menyimpang dari Ka’bah sebagai titik tujuan ibadah.

Langkah Sederhana Rasdul Qiblat di Rumah:

1. Gunakan tongkat, benang bandul, atau tiang tegak.

2. Pilih tempat terbuka dengan cahaya matahari langsung.

3. Pastikan permukaan rata dan alat bantu berdiri tegak lurus.

4. Gunakan jam akurat sesuai waktu antipoda.

5. Tandai ujung bayangan dan tarik garis lurus ke titik pusat.

6. Garis itulah arah kiblat yang tepat.

Dengan memanfaatkan ilmu falak dan fenomena alam, masyarakat sebenarnya bisa melakukan verifikasi kiblat secara mandiri. Koreksi arah kiblat bukan sekadar teknis, tapi bagian dari kesempurnaan ibadah.

 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut