get app
inews
Aa Text
Read Next : Geger Penemuan Mayat Perempuan Membusuk di Kamar Kos di Cuamis, Dililit Lakban dan Ada Bekas Jeratan

Segelintir Petani Porang di Ciamis Coba Bertahan, Tahun 2024 Harga Umbi Porang Capai Rp12.000/Kg

Senin, 21 April 2025 | 18:51 WIB
header img
Setelah sempat babak belur dihantam harga umbi porang yang jatuh, kini hanya segelintir petani yang mencoba bertahan bercocoktanam porang di Ciamis. Foto/CiamisRaya.iNews.id/Andri M Dani

CIAMIS, CiamisRaya.iNews.id - Pada masa pandemi Covid 19 tahun 2020 sampai 2022 lalu, tanaman porang sempat booming di Ciamis. 

Ratusan petani tersebar di 17 dari 27 kecamatan menaruh asa dengan bercocok tanam tumbuhan yang bernama latin Amorphophallus muelleri tersebut. Ciamis pun sempat menjadi sentra budidaya porang di Jabar.

Namun gara-gara harga umbi porang jatuh ke titik nadir sampai Rp 3.000- Rp 4.000/kg, banyak petani porang pasca pandemi (Covid 19) yang gulung tikar. Puluhan hektar tanaman porang ditelantarkan atau beralih fungsi.

Banyak petani yang kapok, tak hanya karena harga umbi porang yang jatuh anjlok. Tapi juga lantaran rumitnya pemasaran umbi porang yang sangat tergantung perdagangan ekspor tersebut.

Meski sebagaian besar semangat petani porang babak belur. Namun ada segelintir yang mencoba terus bertahan. 

Salah seorang diantaranya adalah H Sarkum, warga Dusun Jagabaya II Desa Jagabaya Panawangan Ciamis, peternak ayam yang juga petani porang. H Sarkum merupakan perintis budidaya tanaman porang di Ciamis.

"Sekarang yang masih bertahan (bercocoktanam porang) tinggal segelintir. Tak sampai belasan orang," ujar H Sarkum kepada CiamisRaya.iNews.id Senin (21/4/2025).

Saat boomingnya budidaya porang tahun 2020-2022 lalu, H Sarkum memiliki 6 hektar tanaman porang. 

Yang tersebar di Dusun Jagabaya I, Blok Pasir Bunut Dusun Jagabaya II Desa Jagabaya dan Blok Ciembe Desa Panawangan. Namun sekarang hanya tersisa 3 hektar yang masih bertahan, yakni di Dusun Jagabaya II.

"Ada sekitar 3 hektar yang masih jalan. Sekarang siap-siap memasuki masa dorman, panen nanti sekitar bulan Juni atau Juli. Harapannya harganya tetap bagus, minimal seperti tahun 2024 lalu Rp 12.000/kg umbi mentah," imbuh H Sarkum yang mengaku belajar bercocok tanam porang ke masternya langsung, yakni Mas Paidi di Madiun Jatim.

Dengan penuh kesabaran dan mencoba bertahan, menurut H Sarkum, dari kebun seluas 3 hektar ia memanen 20 ton umbi porang. Berat rata-rata per umbi mencapai 3 kg hingga 5 kg. 

Tapi juga ada yang di bawah 2 kg/umbi. Seluruhnya dijual mentah ke pabrik pengolahan umbi porang  di Jatim. Di Madiun dan Surabaya.

"Tahun kemarin harganya cukup bagus. Rp 12.000/kg umbi mentah. Saya jual umbi mentahnya saja. Tidak berupa chips (irisan umbi porang yang dikeringkan). Kalau bikin chips cukup repot," jelasnya.

Selagi masih ada pabrik pengolahan umbi porang yang beroperasi, berarti bercocok tanam porang masih punya peluang untuk tetap bertahan, pungkasnya.
 

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut