10 Lokasi di Ciamis Dilanda Bencana Akibat Cuaca Ekstrem, Rumah Lansia Nyaris Terbawa Longsor

CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Kabupaten Ciamis dilanda cuaca ekstrem dalam beberapa hari terakhir ini. BPBD Ciamis mencatat, setidaknya ada 10 lokasi yang terdampak akibat cuaca ekstrem.
Seperti halnya Tembok Penahan Tanah (TPT) di samping rumah Mak Oyoh (70), warga Dusun Sidamulya RT 08 RW 06, Desa Cigayam, Kecamatan Banjaranyar, runtuh saat hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (23/1/2025) sekitar pukul 20.30 WIB.
Runtuhnya TPT tersebut menyeret sebagian halaman rumah Mak Oyoh, menyebabkan pondasi rumahnya menggantung akibat longsoran tanah. Jika longsor susulan terjadi, rumah Mak Oyoh yang dihuni seorang lansia ini dikhawatirkan akan ambruk. Kerugian akibat insiden ini diperkirakan mencapai Rp5 juta.
“Beruntung, penghuni rumah tidak perlu mengungsi. Namun, kondisi cuaca ekstrem seperti ini harus terus diwaspadai,” kata Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani.
Hujan badai dengan intensitas tinggi dan durasi panjang yang terjadi pada hari yang sama juga memicu bencana hidrometeorologi di 10 lokasi lainnya di Kabupaten Ciamis.
Tim BPBD Kabupaten Ciamis telah bergerak cepat dengan melakukan asesmen, penanganan darurat, serta mendistribusikan bantuan logistik berupa sembako dan perlengkapan darurat ke berbagai lokasi terdampak.
“Kami terus memantau kondisi cuaca dan dampaknya. Cuaca ekstrem seperti ini berpotensi memicu bencana susulan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika terjadi kondisi berbahaya,” tambah Ani Supiani.
Ani juga mengingatkan masyarakat untuk memeriksa kondisi rumah dan lingkungan sekitar, terutama jika berada di area rawan bencana seperti perbukitan atau dekat sungai. Gotong royong dalam membersihkan saluran air serta kesiapsiagaan menghadapi bencana adalah langkah penting untuk meminimalkan risiko.
Dengan bencana yang melanda di berbagai lokasi, kolaborasi antara warga, pemerintah, dan relawan menjadi kunci dalam menghadapi dampak cuaca ekstrem dan menjaga keselamatan bersama.
Editor : Asep Juhariyono