CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Langkah kreatif dilakukan Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis dalam melestarikan budaya Sunda. Mulai Rabu (15/1/2025), seluruh pegawai laki-laki di dinas tersebut diwajibkan memakai iket, kain lilitan kepala khas Sunda, selama jam kerja.
Sekretaris Disbudpora Ciamis, Ega Al Kautsar, menyampaikan bahwa inisiatif ini bertujuan memperkuat identitas budaya lokal di lingkungan kerja. "Kami mulai tradisi ini pada Rabu (15/1/2025) dan diharapkan berlanjut setiap hari Rabu. Semoga langkah ini juga diikuti oleh dinas-dinas lain di Pemkab Ciamis," ujar Ega kepada iNewsCiamisRaya.id, Jumat (17/1/2025).
Sebagai bagian dari budaya Sunda, iket memiliki beragam jenis sesuai status sosial atau aktivitas. Disbudpora memilih jenis makhota wangsa, yang identik dengan kaum muda atau nonoman, untuk digunakan setiap Rabu. "Jenis ini kami pilih karena relevan dengan peran Disbudpora sebagai pengampu budaya dan kepemudaan di Ciamis," jelas Ega.
Pada uji coba perdana, variasi warna dan jenis iket masih beragam. Namun, mulai Rabu (22/1/2025), seluruh pegawai akan menggunakan iket makhota wangsa berwarna putih, menyesuaikan seragam PNS/ASN yang menggunakan atasan putih dan bawahan hitam setiap Rabu.
Selain penggunaan iket, Pemkab Ciamis juga berhasil menghidupkan kembali simbol kejayaan Kerajaan Galuh melalui pin bunga cakra, lambang kebesaran Galuh. Penggunaan pin ini, yang awalnya hanya inisiatif beberapa PNS dan tokoh masyarakat, kini telah resmi ditetapkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Ciamis.
"Pin bunga cakra kini menjadi bagian wajib dari identitas PNS Pemkab Ciamis, baik dalam kegiatan resmi maupun non-resmi," tambah Ega. Ia juga berharap penggunaan iket dapat berkembang menjadi aturan resmi di lingkungan Pemkab Ciamis, meskipun keputusan tersebut bergantung pada kebijakan pimpinan.
Langkah-langkah ini menunjukkan upaya nyata Disbudpora Ciamis dalam menjaga dan mempromosikan warisan budaya Sunda, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk mencintai tradisi lokal.
Editor : Asep Juhariyono