CIAMISi, NewsCiamisRaya.id – Hujan deras disertai petir dan angin kencang melanda wilayah Kabupaten Ciamis pada Kamis (5/12/2024) sore hingga tengah malam.
Akibatnya, lima rumah warga dilaporkan rusak parah setelah tertimpa pohon tumbang. Satu keluarga terdampak bahkan terpaksa mengungsi akibat kerusakan berat pada rumah mereka.
Kerusakan Tersebar di Dua Kecamatan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis mencatat empat dari lima rumah terdampak berada di Kecamatan Pamarican, sementara satu rumah lainnya berada di Kecamatan Lakbok.
Kejadian pertama dilaporkan sekira pukul 17.00 WIB saat hujan badai masih berlangsung. Rumah Yana, warga Dusun Pasir Reungit RT 08 RW 03 Desa Pasirnegara, tertimpa pohon besar yang tumbang akibat angin kencang.
Yana beserta keluarganya, yang terdiri dari empat jiwa, harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Di waktu yang hampir bersamaan, rumah milik Makmun di Dusun Sukasari RT 03 RW 04 Desa Sukajadi juga mengalami nasib serupa. Pohon tumbang merusak atap dan bagian dinding rumahnya.
Nasib malang juga dialami Suparman, warga Dusun Cisaar RT 11 RW 03 Desa Kertahayu, serta satu rumah warga di Dusun Kertaharja Desa Kertahayu.
Sementara itu, di Kecamatan Lakbok, sebuah rumah di Desa Baregbeg turut menjadi korban amukan cuaca ekstrem tersebut. Penanganan Tertunda Akibat Cuaca dan Listrik Padam
Kepala BPBD Ciamis Ani Supiani, menyebut bahwa tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa ini.
Namun, proses evakuasi pohon tumbang dan puing-puing rumah tertunda hingga Jumat pagi (6/12/2024) karena hujan deras terus mengguyur hingga malam dan listrik di beberapa area padam.
"Tim BPBD telah diterjunkan untuk melakukan penanganan, pendataan, serta pendistribusian bantuan darurat kepada warga terdampak," ujar Ani.
Proses pembersihan dimulai pada Jumat pagi, melibatkan warga setempat, petugas BPBD, dan para relawan. Mereka bergotong royong mengevakuasi pohon tumbang dan membersihkan puing-puing dari rumah yang terdampak.
Peristiwa ini menjadi pengingat akan bahaya cuaca ekstrem yang sering terjadi di musim penghujan.
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar pohon besar atau area rawan bencana.
Editor : Asep Juhariyono