CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id – Doervoer 100% Ulin menjadi satu-satunya komunitas di Ciamis yang rutin menggelar aksi sosial donor darah khusus untuk penderita thalasemia.
Komunitas bikers dari Lingkungan Gayam Ciamis ini rutin menggelar aksi donor darah dengan judul "Doervoer Peduli Thalasemia" sejak tahun 2008 lalu.
"Sejak tahun 2008, aksi donor darah peduli thalasemia ini digelar 3 bulan sekali. Tiap tahun ada 3 atau 4 kali kegiatan donor darah rutin guna membantu para penderita thalasemia," ujar Gubernur "Doervoer 100% Ulin" Drs Rusna Apriatna yang akrab dipanggil Papap Unya tersebut kepada iNewsCiamisRaya.id disela-sela kegiatan donor darah "Doervoer Peduli Thalasemia" di Wisma Haji KH Umar Nawawi Komplek IC Ciamis, Selasa (27/8/2024) siang.
Sejak 2008 menurut Papap Unya, kegiatan donor darah peduli thalasemia sempat terhenti selama 3 tahun yakni selama masa pandemi Covid 19 tahun 2020, 2021 dan tahun 2022.
"Kegiatan kembali digelar tahun 2023, tidak hanya lagi donor darah tetapi juga ada santunan untuk penderita thalasemia, anak yatim dan kalangan lansia (jompo). Seperti hari ini 140 orang yang mendapat santunan," jelasnya.
Kegiatan donor darah "Doervoer Peduli Thalasemia"
Kegiatan donor darah "Doervoer Peduli Thalasemia" yang digelar di Wisma Haji KH Umar Nawawi Komplek Islamic Center Ciamis, Selasa (27/8/2024) merupakan kerjasama Doervoer dengan Baznas dan PMI Ciamis. Dibuka oleh Sekda DR H Andang Firman Triyadi MT dan dihadiri oleh Ketua PMI Ciamis H Iing Syam Arifin yang juga mantan Bupati Ciamis, Ketua LLI Ciamis DR H Masduki , sejumlah tokoh masyarakat serta kepala SKPD lingkup Pemkab Ciamis.
Dari 150 orang yang mendaftar untuk mendonorkan darahnya kegiatan Selasa siang tersebut 27 orang gagal diambil darahnya karena kondisi tubuh tidak memenuhi syarat. Seperti tensi darah tinggi, kurang istirahat atau karena sebab lainnya.
Dari 123 orang yang memenuhi syarat jadi pendonor berhasil diperoleh 123 labu darah. Dengan rincian 49 labu darah golongan O, berikut darah golongan A (34 labu), B (30 labu) dan darah golongan AB (10 labu).
"Rata-rata setiap kegiatan minimal ada 100 labu darah yang diperoleh," ungkap papap Unya.
Selama 13 tahun aksi donor darah "Doervoer Peduli Thalasemia" pernah digelar sejak tahun 2008 lalu, dengan rata-rata kegiatan 3 sampai 4 kali tiap tahun setidaknya sudah digelar 45 kali aksi donor darah " Doervoer Peduli Thalasemia".
Dengan hasil minimal 100 labu darah setiap kali aksi, setidaknya sudah 4.500 darah dipersembahkan Doervoer untuk membantu para pengidap thalasemia di Ciamis.
"Bahkan bisa lebih dari 4.500 labu darah yang sudah dihasilkan untuk membantu thalasemia di Ciamis yang jumlahnya lebih dari seratus orang," imbuhnya.
Di Ciamis pada tahun 2024 jumlah penderita kelainan darah bawaan sejak lahir (thalasemia) tersebut ada 170 orang. Mereka harus mendapatkan transfusi darah 1 atau 2 kali per bulan untuk menyambung nyawa.
Bagi para penderita thalasemia setetes darah sangat berarti untuk menyambung kehidupan.
"Banyak cerita sedih tentang anak-anak penderita thalasemia, mereka sangat tergantung dengan transfusi darah. Sementara stok darah di PMI terbatas dan tidak selalu ada. Makanya kami mencoba untuk memberi solusi," ujar papap Unya.
Guna memutus mata rantai meningkatnya penderita thalasemia di Ciamis menurut Gubernur komunitas Doervoer 100% Ulin, Drs Rusna Apriatna perlu dilakukan screening kesehatan untuk anak-anak sekolah semua tingkatan sehingga diketahui apakah yang bersangkutan pengidap thalasemia apa bukan. Hal tersebut guna menghindari terjadinya pernikahan sesama pengidap thalasemia. Sehingga terhindar dari lahirnya anak-anak yang mengidap thalasemia mayor.
Editor : Asep Juhariyono