Sekitar pukul 01.30 WIB, Senin (1/7/2024) dini hari tersebut api berhasil dipadamkan. Petugas Damkar, bersama warga, Babinsa, Bhabinkamtibmas, perangkat desa dan petugas PLN bersama-sama memadamkan api.
Namun rumah korban terlanjur ludes beserta isinya. Amuk api juga menelan korban jiwa. Adik korban, Ugi meninggal dunia.
Informasi yang diperoleh petugas Damkar Pos WMK Rancah, menurut Ferry, seminggu sebelum kejadian, Mang Juaheni memilih tidur dan menginap di masjid. Mengungsi dari rumahnya, karena takut dengan kondisi adiknya, Ugi yang sering mengamuk dan mengancam karena mengalami depresi. Ugi mengalami depresi sejak 5 tahun terakhir.
Saat kejadian yang sedang berada di rumah adalah Ugi. Sementara Mang Juhaeni sudah seminggu ini memilih mengungsi ke masjid karena jiwanya terancam.
Akibat kebakaran tersebut, tak hanya rumah dan harta benda Mang Juhaeni ludes habis terbakar dengan kerugian materi sekitar Rp80 juta. Mang Juhaeni juga kehilangan adiknya, Ugi yang meninggal akibat kebakaran di tengah malam tersebut.
Editor : Asep Juhariyono