BANJAR, iNewsCiamisRaya.id - Akses masyarakat di Indonesia terhadap air bersih, khususnya air minum masih menjadi tantangan, tak terkecuali di Kota Banjar, Jawa Barat.
Padahal, penyediaan air minum yang layak dan aman dikonsumsi berkontribusi besar dalam mencegah tengkes (stunting) atau gagal tumbuh.
Terbangunnya korelasi antara stakeholder pemerintah menjadi harapan masyarakat dalam mewujudkan agar mereka bisa dapatkan air bersih yang layak dan aman.
Hal itu seperti terlihat di Dusun Karangsari, Desa Batulawang, Kota Banjar. Dimana mereka bersinergi membangun dan memperhatikan sumber air minum untuk masyarakat dengan membuatkan sumur bor.
Adapun yang terlibat dalam pembangunan sumur bor di sana yaitu TNI-Polri, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup serta PDAM Tirta Anom Kota Banjar.
Menurut Direktur Perumdam Tirta Anom, E Fitrah Nurkamilah melalui Kabag Hublangnya, Yogi Indrijadi, keseriusan pemerintah dalam mewujudkan air bersih yang layak dan aman terus dimaksimalkan.
Salah satunya dengan adanya kegiatan pembuatan sumur bor yang diinisiasi oleh Polres Banjar kemudian diimplementasikan oleh dinas-dinas terkait, termasuk Perumdam Tirta Anom.
Dalam kesempatan tersebut, Yogi mengatakan pihaknya ikut serta dalam memberikan bantuan fasilitas air serta penyampaian edukasi mengenai air bersih.
"Jadi inisiasi sumur bor itu Polres yang pertama kali mengusulkan untuk mewujudkan air bersih di sana, kemudian kami bersinergi. Perumdam Tirta Anom sendiri memberikan fasilitas air seperti water meter dan mengedukasi masyarakat," katanya, Jumat (28/6/2024).
Yogi mengatakan pihaknya mengedukasi mengenai pentingnya air bersih untuk penanganan stunting. Hal itu disampaikan sesuai targetan Perumdam Tirta Anom di usianya yang ke 20 tahun dalam membantu pemerintah menekan angka stunting.
Karena, salah satu penyebab stunting dikatakan Yogi adalah tidak terwujudnya masyarakat dalam mendapatkan air bersih yang layak dan aman untuk dikonsumsi.
Editor : Asep Juhariyono