get app
inews
Aa Read Next : Puluhan Petugas Satpol PP Tertibkan Baliho Bakal Calon Wali Kota Banjar

HUT Kota Banjar ke-21: Menyusuri Sejarah Banjar Tempo Dulu yang Dijuluki Kota Tak Pernah Tidur

Minggu, 25 Februari 2024 | 13:11 WIB
header img
HUT Kota Banjar ke-21: menyusuri sejarah Banjar tempo dulu yang dijuluki Kota Tak Pernah Tidur. Foto: Ilustrasi/Ist

"Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ciamis saat itu, 33 persennya diperoleh dari Kota Banjar," ucapnya.

"Infrastruktur angkutan transportasi di Kota Banjar saat itu lebih dominan menggunakan jasa kereta api," kata dia menambahkan.

Hal itu tentu berdampak positif bagi para penduduk di bagian wilayah perbatasan, lebih terkonsentrasi dalam memburu tempat penginapan di Banjar untuk menunggu jadwal pemberangkatan kereta api.

"Jadi para pengusaha penginapan menangkap peluang kebutuhan tadi dan banyak losmen yang berdekatan dengan Stasiun KA Banjar," jelasnya.

Kegiatan jasa perdagangan waktu itu menjadi titik distribusi dari kebutuhan pokok hingga suplai dan bongkar muat warga dalam beraktivitas melakukan transaksi jual beli di Pasar Banjar.

Selain itu, Banjar tempo dulu terkenal dengan adanya hiburan malam seperti Sandiwara atau wayang orang maupun bioskop yang biasa dinikmati oleh warga luar yang sedang menunggu jadwal pemberangkatan.

Peluang itu dimanfaatkan para pedagang, dimana sepanjang Jalan Merdeka tertata rapi di atas nyiru dengan penerangan lampu minyak atau yang dikenal dengan nama cempor berjualan aneka jajanan.

"Waktu itu banyak yang jual jajanan tradisional dan menjadi khas mereka yang datang ke Banjar. Jajanan itu rata-rata hasil kegiatan petani di Banjar, seperti buah-buahan, kacang rebus dan lainnya," ujarnya.

Kenangan tadi seharusnya bisa menjadi inspiratif di hari jadi Kota banjar untuk membangkitkan bahwa Banjar bisa kembali dengan substansi yang sama yaitu kota transit.

"Banjar itu harus dibangkitkan lagi seperti dulu menjadi kota transit, kota distribusi hasil pertanian, perdagangan dan jasa. Karena itu yang menjadikan Banjar dijuluki kota tak pernah tidur," katanya.

Faktor yang Mengubah Kondisi Kota Banjar

Ara menerangkan ada beberapa faktor yang mengubah kondisi Kota Banjar sekarang. Penyebab pertama yaitu informasi global, dimana semua menjadi kompetitif, padahal warga di setiap wilayah memiliki peluang sama.

Sehingga kondisinya menjadi siapa cepat maka dia yang akan mendapatkan peluang. Faktor yang kedua yaitu peranan warga untuk berkompetisi dalam merebut peluang yang ada untuk memicu daya tarik dalam menggerakan roda ekonomi warga.

Peranan masyarakat lokal Banjar itu selalu ingin mendominasi usaha-usaha tradisional yang menjadi warisan leluhurnya. Namun yang muncul hanya beberapa retail saja dan pertimbangan Pemerintah Kota Banjar membatasi pertumbuhan usaha retail.

"Ini menjadi salah satu penyebab warga menjadi manja dan maunya hanya diberi dan keinginannya harus dituruti," kata Ara.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut