CIAMIS, iNewsCiamisRaya.id - Saat rumahnya di Dusun Pongporang RT 25 RW 05 Desa Sindangrasa, Banjaranyar, Cimais ambruk rata dengan tanah, Rabu (07/02/2024) sekitar jam 00. 15 WIB dinihari, Miska (52) beserta istri dan anaknyanya sedang tidur lelap.
Meski sempat terkurung puing rumahnya yang ambruk, Miska beserta kedua anggota keluarganya tersebut luput dari maut alias tidak ada korban jiwa. Kecuali Tisna (20), anak Miska mengalami luka ringan di dahi karena tertimpa puing runtuhan rumah.
“Waktu kejadian tadi malam, Pak Miska dan kedua anggota keluarganya sedang tidur lelap. Musibah tersebut tidak sampai menelan korban jiwa. Kecuali anak korban yang bernama Miska (20) mengalami luka ringan di dahi karena tertimpa runtuhan puing rumah yang ambruk,” ujar Kustiawan, Kasi Pelayanan Desa Sindangrasa, Rabu (07/02/2024).
Hujan badai, hujan deras berdurasi lama disertai angin kencang dan petir melanda Banjaranyar sejak Selasa (06/02/2024) sekitar jam 14.00 WIB sampai tengah malam. Termasuk mengguyur Desa Sindangrasa.
Sekitar pukul 23.45 WIB Selasa (06/02/2024) tengah malam tersebut hujan lebat masih mengguyur malah disertai angin kencang.
Lepas tengah malam sekitar puul 00.15 WIB, Rabu (07/02/2024) dinihari saat cuaca masih buruk menurut Kustiawan, tiba-tiba rumah yang dihuni Miska (52) sekeluarga (3 jiwa) di Blok Ampah Jati Dusun Pongporang Desa Sindangrasa mendadak rubuh rata dengan tanah. Saat kejadian korban sekeluarga sedang tidur lelap.
“Korban sekeluarga selamat. Kerugian materi menyusul kejadian tersebut sekitar Rp 35 juta,” jelasnya.
Menurut Baehaki Efendi, relawan Tagana di wilayah Ciamis Selatan, warga setempat bersama aparat desa dan petugas kecamatan Banjaranyar, Babinsa, Bhabinkamtibmas, relawan Tagana, RCS sudah bergotong royong membersihkan puing-puing runtuhan rumah korban, Rabu (07/02/2024) sejak pagi hari.
“Untuk sementara Pak Miska sekeluarga mengungsi ke rumah saudaranya di kampung yang sama. Korban membutuhkan perlengkapan untuk tidur, alat masak, terpal dan logistik kedaruratan,” ujar Baehaki.
Editor : Asep Juhariyono