get app
inews
Aa Text
Read Next : Timnas Indonesia vs Timnas Korsel Piala Asia U-23 2024, Bacawalkot Banjar Atet Handiyana Gelar Nobar

Diduga Ada Kongkalikong Dibalik Penjualan LKS di Kota Banjar

Selasa, 23 Januari 2024 | 09:07 WIB
header img
Diduga ada kongkalikong di balik penjualan LKS di Kota Banjar. Foto: Ilustrasi/Istimewa

"Di wilayah Kecamatan Banjar sudah ada 20 sekolah yang menerima pendistribusian paket buku pedoman belajar itu yang dikirim oleh pihak penyedia buku," kata dia, Selasa (23/1/2024).

Menurutnya, pihak perusahaan penyedia paket buku tersebut sebatas menitipkan penjualan ke pihak sekolah dan tidak ada paksaan bagi siswa untuk membeli paket buku tersebut.

"Tidak ada paksaan sebetulnya, kalau mau beli silahkan, tidak juga gak apa-apa. Bahkan bagi anak yang orang tuanya tidak mampu secara ekonomi, itu digratiskan," kata dia.

Ia menjelaskan, harga paket buku pedoman yang di dalamnya menyerupai LKS itu untuk kelas 1 dan 2 harganya Rp65 ribu, Kelas 3 dan 4 Rp75 ribu, dan untuk kelas 5 dan 6 Rp85 ribu.

"Kebijakan dari pengusahanya itu bisa dicicil sampai awal Mei 2024. Itu pun tidak ada paksaan. Nantinya paket buku tersebut digunakan siswa untuk menambah wawasan, karena isinya tentang materi dan soal-soal yang harus dikerjakan," katanya.

Disinggung terkait MoU dengan penyedia buku Enjen membenarkan bahwa pihaknya telah bekerjasama, Bahkan dijanjikan diskon biaya untuk umroh.

"Ya setahu saya tiba-tiba ada MoU, soal umrah benar. Tapi tidak semua dibayar oleh pihak tersebut, hanya diberi diskon saja sekitar potongan Rp2 juta, ya saya bicara apa adanya saja," katanya.

Disdikbud Sebut Tak Ada Komitmen Apapun Terkait Penjualan LKS di Banjar

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Kaswad mengakui informasi yang beredar terkait penjualan LKS, bahkan terkait pertemuan dan MoU.

Namun, saat pertemuan itu diklaimnya hanya sebatas diskusi karena saat itu pengusaha berkomunikasi untuk meminta izin berjualan di Banjar.

Dalam diskusi tersebut pihaknya menyampaikan tiga hal, diantaranya harga paket buku harus terjangkau (murah), kedua tidak boleh ada paksaan atau intimidasi, ketiga tidak boleh melanggar aturan.

"Waktu pertemuan sudah saya sampaikan tiga hal, itu pertemuan dengan K3S dan pihak penyedia bukunya, pertama harganya tidak memberatkan, kedua tidak ada paksaan dan aman secara aturan" kata Kaswad.

Meski demikian, pihaknya membantah ada komitmen terkait penjualan buku tersebut. "Tidak ada komitmen apa-apa terkait penjualan paket buku itu," pungkasnya.

Editor : Asep Juhariyono

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut